Jakarta, CNN Indonesia -- Pengumuman penghentian produksi mobil legendaris Volkswagen (VW) Beetle menggema ke seantero dunia. VW akan berhenti memproduksi Beetle pada 2019, dan perusahaan beralasan ingin fokus mengembangkan kendaraan ramah lingkungan, salah satunya mobil listrik.
Praktis rencana ini mengagetkan para penggemar setia Beetle di Indonesia. Wajar jika mereka kaget lantaran si kumbang telah menjadi ikon otomotif selama ini.
Menurut catatan sejarah, Beetle pertama kali dikembangkan pada 1930 yang salah satu desainernya adalah Ferdinand Porsche. Dikabarkan bahwa munculnya Beetle merupakan inisiatif dari Adolf Hitler yang saat itu menginginkan "mobil rakyat" atau disebut
volkswagen (People's Car) dengan spesifikasi mesin belakang, mampu menampung dua penumpang dewasa, dan tiga penumpang anak-anak.
 VW Beetle generasi pertama (REUTERS/Akhtar Soomro) |
Hitler saat itu juga mendambakan mobil 'murah' yang mampu bergerak hingga kecepatan maksimal 100 kilometer per jam, selain konsumsi bahan bakar 6,72 liter untuk menempuh jarak 100 kilometer. Alhasil purwarupa pertama Beetle muncul pada 1935 yang mengantongi mesin tak lebih dari 700 cc yang dinilai memenuhi persyaratan dari sisi konsumsi BBM.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengutip berbagai
sumber, mula kehadiran Beetle terinspirasi dari seorang Yahudi kelahiran Budapest pada 1 Juli 1898 bernama Josef Ganz.
Setelah berhasil membuat prototipe pertama dan kedua, Ganz menghasilkan prototipe ketiga bernama Standar Superior. Pada Februari 1933, prototipe tersebut dipamerkan pada pameran otomotif di Berlin, Internationale Automobil- und Motorradausstellung (IAMA), yang dibuka oleh
Hitler.
Di sana, Hitler tertarik dengan desain Superior Standar yang harga jualnya cuma 1.590 Reichsmark (mata uang Jerman mulai 1924 sampai Juni 1948).
Seiring berjalannya waktu, Ganz menghadapi masalah. Pada Mei 1933 Ganz ditangkap Gestapo karena dituduh melakukan pemerasan di industri otomotif. Lantas pada Juni 1934, Ganz kabur dari Jerman karena merasa tidak aman.
Pada bulan yang sama, Hitler yang kemudian mencetuskan ide ingin menciptakan mobil rakyat (
volkswagen) memutuskan menugaskan Ferdinand Porsche untuk mewujudkannya.
 VW Beetle generasi pertama (Reuters) |
Nazi yang masih berkuasa memulai memproduksi cikal bakal Beetle hadir pada 1935 dengan menggendong mesin berkapasitas 700 cc empat silinder berpendingin udara mampu menyemburkan tenaga hingga 22,5 tenaga kuda.
Pada tahun 1937, sebanyak 30 My Bug berhasil diproduksi oleh Volkswagen yang menjadi nama perusahaan bermarkas di Wolfsburg, Jerman. Volkswagen di bawah kekuasaan Hitler.
Mobil ikonik My Bug menyimpan nama asli Volkswagen Type 1. Meski desainnya sudah ada, namun belum diproduksi massal hingga Perang Dunia II selesai pada tahun 1945.
Di tahun yang sama, Volkswagen resmi memproduksi massal sebanyak 20.000 unit. Dua tahun kemudian, My Bug diekspor ke banyak negara termasuk Amerika pada 1949 dan masuk Indonesia antara tahun 1950 sampai 1960.
My Bug kemudian memiliki nama model Beetle atau VW Kafer dalam bahasa Jerman. Sementara mobil punya julukan berbeda di sejumlah negara seperti Brazil: Fusca, Filipina: Pendong, Jepang: Kabuto-mushi, Malaysia dan Indonesia menyebutnya Kodok. Tidak ada perbedaan mesin pada Beetle di setiap negara.
Derasnya permintaan 'Kodok' membuat pabrikan meluncurkan versi Convertible dimulai pada tahun 1950-1980. Pada masa itu sekitar 330.281 unit VW Beetle resmi diproduksi VW. Beetle kian digemari hingga perusahaan animasi Disney meluncurkan film 'The Love Bug' pada 1968. Beetle pun mendapat julukan Herbie.
 Volkswagen Kodok (Dok. Wisnu Rahadi) |
Filmnya sangat sukses Beetle pun kian digemari anak muda karena harganya terjangkau dan mudah perawatan. Terus 'naik daun', Beetle pun kerap digunakan untuk memacu adrenalin di lintasan balap, drag race, reli dan aktivitas balap lain.
Kepopuleran Beetle berbuah manis hingga menyentuh penjualan ke-15.007.034 pada 1972. Enam tahun kemudian, 16.255.550 VW Beetle telah diproduksi di Jerman. Angka tersebut menandakan Beetle keluar dari jalur produksi di Emden, Jerman.
Produksi Beetle generasi kedua dilanjutkan di pabrik Volkswagen di Meksiko pada tahun 2003, sekaligus melanjutkan produksi Beetle yang telah terhenti selama 66 tahun. Total produksi Beetle tembus 21 juga periode mulai tahun 1937 hingga 2003.
Mulai tahun 2003, Bentuk Beetle berubah drastis namun tak meninggalkan desain ikoniknya. Fitur-fiturnya pun lebih canggih dan nyaman untuk penghuni kabin. Ubahan ini belum termasuk pilihan mesin beragam mulai 1.600 cc, 1.800 cc dan 2.000 cc.
Generasi ketiga Beetle diluncurkan pada tahun 2011. Beetle semakin khas sebagai mobil kawula muda, tanpa menanggalkan kesan mewah dan
sporty. Namun Beetle hanya bertahan tiga generasi, sebelum VW memutuskan menghentikan produksinya pada tahun depan. Kendati demikian sejak diluncurkan pertama kali hingga kini, Beetle sukses mencuri perhatian
car enthusiast.
Beetle adalah bukti kekuasaan Hitler sebelum Perang Dunia II berakhir. Tiga generasi Beetle pun muncul menghibur penggemar otomotif dunia.
Auf Wiedersehen Beetle.
(mik/fea)