Jakarta, CNN Indonesia -- Layanan penjualan
mobil masih lumpuh pasca gempa di Donggala dan Palu, Sulawesi Tengah. Bahkan sejumlah bangunan dealer ambruk menimpa
kendaraan baru.
Direktur Pemasaran Astra Daihatsu Motor (ADM) Amelia Tjandra menjelaskan bahwa layanan penjualan mobil Daihatsu di Palu terhenti karena atap bangunan pada dua dealer runtuh diguncang gempa berkekuatan 7,4 Magnitudo.
"Stok mobil baru ketimpa atap ringan. 10 unit Daihatsu yang tertimpa reruntuhan atap. Bengkel juga masih bisa difungsikan," kata Amelia kepada
CNNIndonesia.com, Selasa (2/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
PT Toyota-Astra Motor (TAM) juga menghentikan penjualan mobil di daerah gempa. Menurut Executive General Manager Toyota-Astra Motor (TAM) Fransiscus Soerjopranoto, pihaknya harus menghentikan pelayanan pada lima dari tujuh dealer Toyota di lokasi yang terkena bencana gempa.
Dikatakan Soerjo, fasilitas-fasilitas untuk membantu melayani konsumen yang ada pada lima dealer tersebut mengalami kerusakan. Pihak TAM pun belum bisa memastikan kondisi unit yang tersedia di sana.
"Semua masih dalam pengecekan," ucap Soerjopranoto.
 Mobil-mobi Daihatsu tertimpan reruntuhan atap. (Foto: Dok. Daihatsu) |
Bencana gempa Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah juga menghambat penjualan mobil Suzuki.
"Kami masih memantau kondisi terkini dari dealer, layanan, hingga seluruh karyawan Suzuki di Palu dan sekitarnya," jelas Direktur Pemasaran Suzuki Indomobil Sales (SIS) Divisi Roda Empat Donny Saputra.
Gempa Palu juga menghambat penjualan sepeda motor produksi Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM). Namun pihak YIMM belum bisa memastikan secara rinci mengenai kondisi terkini dealer-dealernya di Palu.
"(Soal kerusakan dan kerugian) kami masih terus mencoba untuk berkoordinasi dengan Main Dealer kami di sana," jelas Manajer Hubungan Masyarakat YIMM Antonius.
Ia menegaskan bahwa Yamaha Indonesia masih menunda distribusi motor ke Palu hingga daerah tersebut dinyatakan aman.
"Belum bisa diketahui berapa nilai kerugian. Tapi untuk distribusi kami tunda sampai kondisi normal," ucap Antonius.
(ryh/mik)