Jokowi dan PM Vietnam Sepakat Atasi Hambatan Ekspor Otomotif

Antara, | CNN Indonesia
Sabtu, 13 Okt 2018 01:33 WIB
Ekspor kendaraan dari Indonesia ke Vietnam sempat terhenti sebelum ada kesepakatan antara pemerintah Indonesia dan Vietnam.
Ilustras. (Foto: REUTERS/Toru Hanai/Files)
Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Vietnam Nguyen Xuan Phuc sepakat untuk memperlancar ekspor produk otomotif dari Indonesia ke Vietnam.

Hal tersebut disampaikan Presiden Jokowi selepas pertemuan dengan Nguyen Xuan Phuc membahas penegakan hukum terkait illegal, unreported, and unregulated (IUU) fishing dalam rangkaian acara IMF-World Bank Annual Meeting di Bali Nusa Dua Convention Center, Jumat (12/10).

Ekspor kendaraan dari Indonesia ke Vietnam menjadi salah satu agenda pembahasan dalam pertemuan tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Persis satu bulan yang lalu, saya dan Perdana Menteri Nguyen Xuan Phuc bertemu di Hanoi. Ini mencerminkan tingginya intensitas hubungan bilateral yang didasarkan Kemitraan Strategis Indonesia dan Vietnam," kata Presiden.

Kedua petinggi negara itu memberikan pernyataan bersama di mana Presiden Jokowi mengatakan bahwa Indonesia dan Vietnam semakin mengintensifkan hubungan kerja sama dan bilateral.

Menindaklanjuti sejumlah kerja sama yang telah tercapai, Presiden Jokowi berterima kasih kepada pemerintah Vietnam atas perhatian yang diberikan kepada investor-investor Indonesia yang berinvestasi di Vietnam. Selain itu, dirinya juga mengapresiasi bantuan pemerintah Vietnam atas hambatan ekspor otomotif Indonesia ke Vietnam beberapa waktu lalu.

"Saya juga mengapresiasi kerja sama (pemerintah Vietnam) dalam mengatasi hambatan ekspor otomotif Indonesia ke Vietnam," ujar Jokowi.

Sebelumnya, ekspor kendaraan dari Indonesia ke Vietnam terhenti sejak 1 Januari 2018. Penyebabnya adalah berlakunya Prime Minister Degree No. 116/2017/ND-CP dan Circular No. 04/2018/TT-BGTVT atau keputusan tentang persyaratan manufaktur, perakitan dan impor kendaraan bermotor, perdagangan jasa jaminan dan pemeliharaan kendaraan bermotor di Vietnam.

Kedua negara pun mengatur soal persyaratan manufaktur perakitan dan impor kendaraan bermotor, perdagangan jasa jaminan dan pemeliharaan kendaraan bermotor di Vietnam.

Sebagai tindak lanjut, pemerintah Indonesia menuruti permintaan pemerintah Vietnam untuk membuat sertifikat persetujuan tipe kendaraan (vehicle type approval/ VTA) CBU untuk menyesuaikan ketentuan impor yang berlaku di negara tersebut. Mobil dari Indonesian pun akhirnya kembali bisa memasuki Vietnam sekitar 1 bulan terakhir dengan syarat pengecekan per pengiriman. (mik)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER