Produsen Glory 580 'Sulap' Pikap Jadi Ambulans

Jakarta, CNN Indonesia -- Sokonindo Automobile, pemegang merek DFSK di Indonesia, ikutan terjun ke pasar fleet kategori ambulan. Mobil penyelamat nyawa seseorang buatan DFSK dirancang dari model yang sudah diproduksi lokal yaitu pikap Super Cab.

Model yang dinamakan Super Cab Ambulance itu lahir dari kerja sama antara DFSK melalui jaringan dealernya di kawasan Jakarta Barat (PT Tritunggal Prima Motor) dengan CV Ambulance Pintar Indonesia. Dari keterangan resmi DFSK Indonesia, Kamis (18/10), dijelaskan ada dua varian Super Cab Ambulance, yaitu standar dan Deluxe.

Lihat juga: Tes Tabrak DFSK Glory 580 Buatan China Dapat 5 Bintang

Bak pada pikap diubah menjadi ruang perawatan yang punya berbagai peralatan kesehatan seperti landasan tandu, gantungan infus, sistem suplai oksigen, bangku perawat dan dokter, AC, serta lemari penyimpan perlengkapan. Bagian lantai dibuat dari polywood berlapis vinil.

Sebagai penanda mobil ambulans, model ini juga punya lampu strobo di atap dan dihiasi stiker khas kendaraan rumah sakit.

Urusan dapur pacu, Super Cab Ambulance dipilih menggunakan mesin diesel 1.300cc turbocharger. Selain mesin itu Super Cab juga diketahui punya opsi mesin 1.500cc turbocharger.

"Melalui kehadiran Super Cab Ambulance, kami ingin menegaskan bahwa DFSK Super Cab tak hanya dapat sebagai kendaraan pengangkut barang saja, namun juga mampu digunakan atau dikonversi untuk menjadi kendaraan penunjang kegiatan di bidang lain," jelas Franz Wang, Managing Director of Sales Center Sokonindo Automobile.

Super Cab Ambulance saat ini dipamerkan di acara Indonesia International Hospital, Medical, Pharmaceutical, Clinical Laboratories Equipment & Medicine Exhibition yang digelar di Jakarta Convention Center, Jakarta, pada 17-20 Oktober 2018.

Lihat juga: DFSK Masih Malu-malu Bidik Avanza

Sebelum Sokonindo bermain di pasar ambulans, merek lain seperti Suzuki, Daihatsu, Hyundai, Kia, dan Tata Motors sudah terjun lebih dulu. Ambulans merupakan salah satu pasar fleet yang dibidik banyak produsen dalam negeri, selain soal peluang bisnis melakukannya juga seperti sedang beramal. (fea)