Jakarta, CNN Indonesia -- Ketegangan antara mantan mitra dan perusahaan penyedia jasa transportasi
online terus berlanjut. Setelah ratusan orang berunjuk rasa dua pekan lalu, aksi lanjutan sedang dilakukan hari ini.
Berdasarkan informasi dari selebaran Aliansi Nasional Driver Online (Aliando) 'aksi damai' hari ini bakal diselenggarakan di kantor
Grab Indonesia dan
Gojek. Tema yang mereka usung 'menagih janji aplikator'.
Pada demonstrasi dua pekan lalu diketahui ada 10 tuntutan pengunjuk rasa yang disampaikan hanya di kantor Grab Indonesia. Salah satunya, yang dianggap pihak Grab Indonesia inti demonstrasi, adalah menuntut pembukaan akun mitra yang sudah kena blokir (
suspend).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Juru bicara aksi hari ini, Reffy, menjelaskan alasan mengapa dia dan rekan-rekannya ngotot meminta aplikator membuka
suspend. Kata dia para aplikator sudah menyalahi aturan karena membekukan sebagian akun mitra tanpa melakukan konfirmasi lebih dulu.
Sepengetahuan Reffy, akun
suspend sepihak dari aplikator jumlahnya mencapai 1 juta. Ketimbang Gojek, Grab disebut paling banyak melakukan
suspend pada mitra yang dicap 'nakal'.
"Ada sekitar 1 juta orang dan paling banyak dari ojek
online. Kalau aplikatornya paling banyak Grab dari Gojek. 70-30 lah ya," kata Reffy saat dihubungi
CNNIndonesia.com, Selasa (13/11).
Dipandang Salah SasaranReffy menilai
suspend yang sudah dilakukan aplikator salah sasaran sebab dikatakan banyak pengemudi rajin malah kena hukuman sepihak.
"Yang ingin kami buka bukan (
suspend) karena berbenturan dengan hukum, seperti perampokan, pelecehan, atau pemerkosaan. Itu tidak mungkin karena masalah hukum. Nah kalau ini kami ingin buka karena ada kesalahan sistem (Grab dan Gojek). Contohnya ada
driver rajin, murni tidak
lakuin 'opik' (
order fiktif), atau aplikasi tambahan," ucapnya.
Kesalahan sistem yang dimaksud misalnya mitra menerima pesanan palsu berkali-kali saat berada di suatu wilayah. Atas dasar tidak ingin terkecoh lagi, mitra akhirnya memutuskan menolak pesanan.
Contoh lainnya, mitra bisa kena
suspend karena menerima pesanan dari akun konsumen yang sama. Namun dijelaskan akun sama bisa jadi beda pengguna.
"Akun yang pesan sama, tapi kan bisa saja itu pengguna pesan buat keluarganya, misal hari ini pesan buat diri sendiri, tapi besok pagi pesan buat ibunya. Memang tidak boleh dalam waktu berdekatan pengemudi pesan pakai akun yang sama, tapi kan kami pengemudi juga tidak
ngeh, itu satu akun atau tidak," ungkapnya.
Kerugian buat mitra disebut tidak bisa berbuat apa-apa bila akun tiba-tiba kena
suspend. Menurut Reffy, aplikator langsung mengenakan sanksi
suspend tanpa konfirmasi kepada pengemudi.
"Kalau kata mereka (aplikator) itu sistem, jadi kalau ada pengaduan dari konsumen atau bagaimana terkait pengemudi, itu otomatis ke-
suspend sendiri. Dan alasan aplikator itu karena sistemnya bekerja begitu. Yang bener tuh kan harusnya diadili dulu kalau memang ada kesalahan, nah ini tidak," katanya.
Michael Say, VP Corporate Affairs Go-Jek, mengatakan pihaknya terus melakukan mediasi untuk mencari jalan tengah. Namun terkait dengan tuntutan pembatalan
open suspend, pihaknya menilai banyak merugikan.
"Fokus kami saat ini adalah untuk memperbaiki sistem suspensi yang lebih komprehensif dan prosesnya melibatkan rekan-rekan mitra," katanya dalam keterangan resmi, Selasa (13/11).
Sebelumnya, Managing Director Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata mengatakan manajemen tidak akan menoleransi serta meninjau ulang keputusan
suspend yang sudah berlaku. Para mitra yang kena
suspend dikatakan telah terbukti melakukan tindakan kriminal dan melangggar kode etik.
Selain itu Ridzki juga mengungkap mengapa akun mitra sampai kena
suspend. Pertama karena melakukan tindak kecurangan dengan membuat pesanan secara fiktif.
Kedua, terkait masalah keamanan penumpang. Keamanan penumpang yang dimaksud adalah pengemudi kedapatan melontarkan kata-kata tidak senonoh kepada konsumen Grab.
Sedangkan mengenai cara berkendara pengemudi, sanksi yang diberikan suspend dalam bentuk penangguhan yang berlaku sementara dan masih bisa diperbaiki.
Terakhir,
suspend berlaku jika pengemudi telah melakukan perbuatan yang menyangkut kriminalitas.
Dari catatan Grab Indonesia, saat ini ada ribuan akun yang kena
suspend karena mitra bermasalah. Grab Indonesia sepakat tetap memblokir akun pengemudi
online yang bermasalah dengan alasan berkomitmen pada pelanggan dan seluruh mitra yang sudah bekerja jujur.
(ryh/fea)