Jakarta, CNN Indonesia -- Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) menjalin kerja sama dengan Garuda Indonesia untuk masuk ke pasar
fleet (pembelian secara borongan)
Xpander. Sebanyak 401 unit Xpander dipesan
Garuda Indonesia.Xpander yang dipesan ini diperuntukkan sebagai kendaraan operasional awak kabin Garuda Indonesia di Terminal 3, Bandara Internasional Soekarno-Hatta di Tangerang, Banten. Selanjutnya ke-401 Xpander akan digunakan seluruh awak kabin Garuda Indonesia dari tempat tinggalnya di Jabodetabek menuju ke bandar udara Soekarno-Hatta.
"Kabin
crew kami itu fresh, jadi butuh mobil yang
fresh juga," kata Direktur Utama Garuda Indonesia Ari Askhara di Tangerang, Selasa (11/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Xpander yang dipesan maskapai penerbangan milik pemerintah (BUMN) itu merupakan varian GLS transmisi manual lima percepatan warna
Sterling Silver Metallic. Tidak ada tambahan fitur lain kecuali stiker Garuda Indonesia di eksterior.
Pada tahap pertama pada Oktober 2018, 119 unit Xpander telah beroperasi, dan pada tahap ke dua pada Desember 2018, sebanyak 282 unit Xpander kembali diserahkan.
"400 unit ini akan mempengaruhi pasar fleet di Indonesia. Ini prioritas kami terhadap layanan di Garuda," kata Presiden Direktur MMKSI Naoya Nakamura.
Direktur Penjualan dan Marketing Divisi MMKSI Irwan Kuncoro menyampaikan harapan MMKSI untuk pasar
fleet dapat menambah volume penjualan Xpander secara nasional.
Fleet ditargetkan dapat mencapai 10 persen dari total penjualan Xpander.
"
Fleet kami memang sekarang belum terlalu besar. Tapi kami ingin membuat
fleet akan menyumbang 10 persen dari penjualan Xpander," ucap Irwan.
Lebih dari itu Irwan menambahkan bahwa konsentrasi di pasar 'borongan' dipastikan tidak akan mengganggu pasar retail Xpander. Kata Irwan kapasitas pabrik sebanyak 7.000-an unit sebulan masih mampu memenuni pasar retail dan
fleet Xpander.
Selain itu lanjut Irwan pihaknya sudah mempunyai rencana lain dengan membidik perusahaan-perusahaan untuk menumbuhkan pasar
fleet bagi Xpander ke depan. Namun, Irwan belum dapat menyebutkan siapa perusahaan yang dimaksud.
(ryh/mik)