Jakarta, CNN Indonesia -- Bos produsen mobil listrik
Tesla, Elon Musk, disiarkan
AFP, bakal melakukan peletakan batu pertama (
ground breaking) pabrik di Shanghai, China, pada Senin (7/1). Hal ini merupakan realisasi rencana Tesla yang sudah diungkapkan pada Juli 2018.
Pada Juli dikatakan pabrik di China memiliki kapasitas produksi 500 ribu unit per tahun. Pabrik ini bakal menyuplai langsung ke konsumen di China sebagai pasar terbesar mobil listrik di dunia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Menanti
ground breaking di @Tesla Shanghai Gigafactoru hari ini," ucap Musk di akun Twitter resminya.
"Targetnya konstruksi finis pada musim panas ini, dimulai dengan produksi Model 3 pada akhir tahun dan mencapai volume produksi tinggi tahun depan," ucap Musk lagi.
Dalam cuitannya Musk juga menjelaskan pabrik akan memproduksi Model Y yang kemungkinan hanya untuk pasar China. Model Tesla lainnya yang lebih mahal, X dan S tetap diproduksi di Amerika Serikat (AS) dan diekspor ke China.
Keputusan Tesla mendirikan pabrik di China dilakukan setelah banyak perusahaan di AS mendapat tekanan dari Presiden AS Donald Trump yang menginginkan kegiatan manufaktur tetap dilakukan di dalam negeri. AS dan China saat ini terlibat perang dagang yang cukup pelik.
Pabrik Tesla di China bisa menghindari penjualan mobil dari tarif pajak yang bakal melambungkan harga jual.
(fea)