Jakarta, CNN Indonesia -- Perkara
Carlos Ghosn atas tuduhan pidana di Jepang dipastikan tidak bakal mengganggu program berbagi platform kendaraan yang sedang dijalankan aliansi
Renault-Nissan-Mitsubishi. Pesan itu disampaikan Head of Global Planning Phillippe Klein saat menghadiri Detroit Auto Show.
"Saya akan bicara sangat jelas. Apa yang sudah ada tidak akan berubah, itu tidak akan tertantang, itu tidak dipertanyakan. Sejujurnya tidak ada keinginan untuk mengubah itu," kata Klein menjelaskan kondisi aliansi, dilansir dari
Automotive News, Selasa (15/1).
 Foto: REUTERS/Jacky Naegelen |
Sebelum ditangkap pada 19 November 2018 oleh otoritas Jepang, Ghosn merupakan pucuk pimpinan aliansi. Setelah ditangkap, Nissan dan Mitsubishi mencopot Ghosn dari kekuasaannya dan kini kemungkinan besar juga bakal lengser dari Renault.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Klein mengungkap ketiga merek itu sudah pernah bertemu buat menentukan level baru kerja sama pengembangan produk kendaran global.
"Semua tetapi satu bakal serius berbagi platform dan komponen. Kami tidak akan mengubah prose rencana produk sama sekali," jelas Klein.
Renault dan Nissan sudah lama berbagi platform, yaitu pada Nissan March/Renault Clio, Nissan Qashqai/Renault Kadjar, dan Nissan X-Trail/Renault. Anggota baru aliansi, Mitsubishi juga kemungkinan besar bakal ikutan dengan menyatukan platform Mitsubishi Triton dengan Nissan Navara.
Saat ini kondisinya Renault memiliki 43 persen saham Nissan, namun Nissan cuma memiliki 15 persen Renault dan tidak punya hak mengambil keputusan pada Renault walaupun direksi aliansi terbagi 50:50. Nissan juga memiliki 34 persen Mitsubishi Motors.
Aliansi ini diperkirakan mempekerjakan 450 ribu orang, 122 pabrik, dan menjual 10,61 juta unit pada 2017.
(fea)