Jakarta, CNN Indonesia --
All new Nissan Livina diharapkan bisa memberikan alternatif berkendara konsumen di dalam negeri, setelah beberapa tahun model lawasnya kehilangan pasar lantaran ditinggal pelanggan yang memilih model lain yang harganya berdekatan.
Seperti diketahui performa Livina terus mengalami penurunan. Penjualan model asal Jepang ini 'melempem' seiring kejenuhan pasar terhadap Livina. Usaha menyegarkan Livina lewat produk 'spesial version' pada tahun lalu juga tidak memberi aura positif untuk penjualan Nissan.
Berkaca pada data penjualan
wholesales Livina pada 2017 hanya laku 6.204 unit, dan satu tahun kemudian penjualannya turun menjadi 2.437 unit. Dari data itu jelas Nissan 'terdesak'. Bahkan penjualan Livina berada di bawah merek pendatang baru asal China Wuling Confero sebesar 11.062 unit pada tahun lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Livina kini resmi merangsek ke segmen
low MPV di Indonesia menggantikan Evalia yang sudah dihentikan penjualannya. Livina menggunakan basis Mitsubishi Xpander yang selama satu tahun lalu cukup menakjubkan, dan harapan bisa 'menular' ke penjualan Livina. Untuk diketahui Xpander berhasil terjual 75.075 unit pada 2018.
"Jadi langkah pertama kami adalah memenuhi permintaan konsumen Livina yang sudah mengenal Livina selama bertahun-tahun. Langkah kedua melanjutkan pekerjaan kami sebagaimana aliansi bekerja, termasuk strategi selanjutnya," kata Presiden Direktur Nissan Motor Indonesia (NMI) Isao Sekiguchi di Jakarta, Selasa (19/2).
Hasil penelusuran
CNNIndonesia.com, pihak NMI enggan membeberkan target penjualan
all new Livina. Target utama NMI adalah memberikan kendaraan terbaik kepada konsumen dengan harapan citra Livina terdongkrak dan menarik perhatian konsumen seperti saat Livina meluncur pertama kali di Indonesia pada 2007.
"Kita lihat nanti. Pertanyaan sulit, kami akan melakukan terbaik dan untuk bisa mewujudkannya kami membutuhkan bantuan Anda semua," ucap Sekiguchi menanggapi pertanyaan wartawan soal target penjualan Livina generasi ketiga.
Sekiguchi berharap penjualan Livina bisa naik mengingat Indonesia pasar potensial bagi
low MPV Livina. Menurut Sekiguchi, NMI sangat optimistis melihat pasar otomotif Indonesia.
 Foto: CNN Indonesia/Safir Makki |
"2019 akan menjadi tahun yang istimewa karena adanya pemilu, dari perspektif kami akan menjadi perkembangan yang stabil. Saya tak akan berbicara target volume saat ini. Mulai besok kami harus mempersiapkan beragam event launching regional," ujar dia.
"Kami tentunya seoptimis mungkin, tapi kembali lagi apa yang kami lakukan di Indonesia bagaimana untuk membangun tradisi baru dengan Nissan Intelligent Mobility. Dan seperti yang sudah kami luncurkan dua mobil sekaligus, di mana hal itu bukan hal biasa bagi Nissan," imbuh Sekiguchi.
Memperluas Pasar Ekspor LivinaAll new Nissan Livina tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik, melainkan pasar ekspor, salah satu negara tujuan adalah Filipina.
"Kami ingin fokus kepada pasar Indonesia. Tentu kami ingin mencoba secara paralel, banyak negara tetangga yang ingin mobil ini. Kami sedang mempelajari potensinya," ujar Sanada.
Sekiguchi menambahkan
all new Nissan Livina yang menggunakan platform Mitsubishi Xpander diproduksi di pabrik Mitsubishi di kawasan Bekasi, Jawa Barat. Kondisi tersebut membuat NMI masih 'menggantungkan nasibnya' pada Mitsubishi sehingga belum bisa membahas lebih jauh soal rencana ekspor.
"Dan kami harus melihat potensi ekspor yang ada. Tapi prioritas kami saat ini adalah memenuhi permintaan yang ada di Indonesia. Sejujurnya semakin banyak semakin bagus, tapi kami harus melihat seberapa
demand yang bisa kami ciptakan di sini," tutup Sekiguchi.
(ryh/mik)