Jakarta, CNN Indonesia -- Jerman kembali menyulut kasus dugaan
Daimler menggunakan perangkat lunak yang bisa mengakali emisi bahan bakar di mobil-mobil diesel Mercedes-Benz. Diberitakan
Autonews, jaksa penuntut Jerman melayangkan penyelidikan baru terkait dugaan Daimler gagal mencegah terjadinya kecurangan itu yang bisa berujung pada sanksi denda.
Daimler, salah satu produsen unggulan soal teknologi diesel, sekarang jadi sorotan pasca
dieselgate yang dialami Volkswagen sejak 2015. Saat itu Volkswagen mengaku curang karena telah menggunakan perangkat khusus buat menipu uji emisi diesel di Amerika Serikat (AS).
Pada Juni lalu Menteri Transportasi Jerman menyatakan 774 ribu unit kendaraan Mercedes-Benz di Eropa ditemukan memiliki perangkat ilegal. Berujung dari itu, Daimler diperintahkan menarik 200 ribu unit mobil dari peredaran di Jerman.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jaksa penuntut di Stuttgart telah melakukan investigasi pada karyawan Daimler pada sekitar dua tahun lalu. Penyelidikan itu masih berjalan hingga sekarang.
"Sekarang kami telah memulai proses terhadap Daimler sebagai sebuah perusahaan," kata juru bicara jaksa.
Environmental Protection Agency (EPA) dan California Air Resources Board (CARB) dari AS juga diketahui sedang menginvestigasi emisi kendaraan diesel Mercedes-Benz.
Pada Juni lalu jaksa di Stuttgart mengatakan mereka mempertimbangkan mengajukan penyelidikan, bukan hanya pada Daimler, tetapi juga Porsche (bagian dari grup Volkswagen) dan penyuplai komponen otomotif Bosch atas potensi kecurangan emisi.
Pada awal Februari jaksa sudah beraksi pada Bosch yang merupakan penyuplai perangkat lunak manajemen mesin kendaraan Volkswagen yang dites pada 2015.
(and/fea)