Magelang, CNN Indonesia -- Berdasarkan data
wholesales yang diolah dari masing-masing merek, Mitsubishi
Xpander terjual 5.708 unit pada Januari sementara
Toyota Avanza 5.568 unit. Xpander memulai 2019 dengan status mengungguli penjualan bulanan
Avanza.
Pihak Toyota-Astra Motor (TAM) menjelaskan mengapa kondisi penjualan bulanan Avanza bisa turun pada Januari dari rata-rata hasil bulanan pada 2018 sebesar 7.000 unit. Alasan yang disebut salah satunya yakni tempo model baru Avanza dijual pada Januari hanya setengah bulan, sebab peluncurannya dilakukan pada 15 Januari.
Anton Jimmy, Direktur Pemasaran TAM mengatakan, produksi Avanza terbaru dimulai pada 2 Januari. Unit produksi awal disebut ditujukan buat stok dealer menjelang peluncuran, lantas pengiriman unit ke konsumen baru dilakukan setelah tanggal peluncuran.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi Januari, karena memang kami startnya juga relatif di pertengahan bulan, jadi memang jumlahnya [produksi] tidak akan bisa banyak. Jadi segitulah yang bisa diproduksi pada Januari," ucap Anton di Magelang, Jawa Tengah, Rabu (27/2).
Penjualan Avanza juga bisa tertinggal dari Xpander karena dikatakan stok sisa model lama Avanz yang tersedia pada Januari hanya 2.000 unit untuk dijual seluruh dealer di Nusantara. Bila dirinci dari total penjualan 5.568 unit Avanza pada Januari, sebesar 2.000 unit merupakan model lama sedangkan sisanya, sekitar 3.500 unit, adalah model baru.
Inden Dua BulanTAM pernah mengungkap jumlah Surat Pemesanan Kendaraan (SPK) Avanza terbaru sudah mendekati 15.000 unit sejak peluncuran. Meski begitu diakui produksinya yang dilakukan di pabrik Astra Daihatsu Motor (ADM) belum bisa memenuhi seluruh pemesanan.
Menurut Anton rata-rata inden Avanza terbaru saat ini sekitar 1,5 bulan hingga dua bulan. Inden dua bulan dikatakan terjadi pada Veloz tipe tertentu dan warna tertentu.
Anton menyebut inden 1,5 bulan hingga dua bulan masih bisa diterima masyarakat, bila lebih dari itu ada kemungkinan pindah ke model atau merek lain. Sebab itu dikatakan TAM bakal berusaha menjaga masa tunggu konsumen tidak sampai lebih dari itu.
Anton mengatakan pada Februari diprediksi penjualan Avanza terbaru bisa mencapai 6.000 unit dan pada Maret menyentuh 7.000 unit.
"Tapi kami akan kejar di Maret, mudah-mudahan produksinya sudah mulai normal ke arah 7.000 unit sampai 8.000 unit pada April, Mei, kan mendekati Lebaran. Jadi semoga pada saat itu indennya sudah bisa lebih pendek. Karena kalau kami mau konsumen itu menunggu ya maksimal satu bulan lah ya," ujar Anton.
Paling Banyak Dipesan dari JabodetabekBerdasarkan data yang diberikan TAM, SPK Avanza terbaru per 24 Februari mencapai 14.396 unit. Komposisinya, pesanan Avanza sejumlah 62 persen dan Veloz 38 persen.
Dibelah per varian, paling banyak dipesan adalah Avanza 1.3G sebesar 48 persen. Setelah itu Veloz 1.5 sebanyak 29 persen, Avanza 1.3E 12 persen, Veloz 1.3 9 persen, dan Avanza 1.5G 1 persen.
Sama seperti model lama, Avanza yang paling banyak diinginkan konsumen adalah transmisi manual sebesar 76 persen. Sedangkan berdasarkan area asal SPK paling banyak dari Jabodetabek (35 persen), serta Jawa Tengah + Yogyakarta dan Jawa Barat yang masing-masing 11 persen.
(fea/mik)