Jakarta, CNN Indonesia -- Lokalisasi
city car terlaris Suzuki,
Ignis, di Indonesia sudah lama didiskusikan oleh Suzuki Indomobil Sales (
SIS), namun sampai sekarang keinginan itu masih alot direalisasikan. Menurut pihak SIS masih banyak pertimbangan, salah satunya soal regulasi masa depan di dalam negeri.
Sejak pertama kali meluncur pada 2017, Ignis diimpor Completely Build Up (CBU) dari Suzuki India. Ignis mendapat perhatian besar dari masyarakat, buktinya penjualan mencapai 13.802 unit pada 2018 dan menjadi rajanya city car.
Walau laris dan menjanjikan, namun nampaknya SIS berpikir volume saja masih belum cukup menjadikannya diproduksi lokal.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami masih
on progress. Kami juga lihat beberapa arahan dan regulasi ke depan," kata Dony Saputra, Direktur Pemasaran SIS 4W saat ditemui pada kawasan Jakarta Selatan beberapa waktu lalu.
Dony beralasan perusahaan berlogo 'S' ini tidak bisa sembarang melokalkan produk, termasuk Ignis. Sebab, semua hal itu berujung terhadap untung-rugi yang akan dihadapi Suzuki.
Menurut Dony pihaknya tidak ingin jika nantinya sudah melokalkan Ignis, namun dari sisi penjualan terlihat stagnan atau yang terburuk menyusut.
Donny pun menilai penjualan Ignis pada 2018 tidak seperti saat pasca peluncuran perdana pada 2017. Diketahui dalam data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) 2017 penjualan Ignis walau cuma 10 bulan (Maret-Desember) dapat mencapai 14.157 unit.
"Kalau kami lihat kan bagaimana kalau kami mau melokalkan produk atau memperkenalkan produk. Itu bagaimana dampaknya terhadap market spesifiknya terhadap jualan kami," katanya.
Menurut Dony pihaknya juga menunggu regulasi apa yang akan diterbitkan pemerintah di industri otomotif Tanah Air. Ia mengatakan bisnis harus sejalan dengan regulasi agar tidak ada hambatan ke depannya.
"Kalau bawa ke sini harus ada
something, harus runut, regulasi mau bagaimana. Jadi
sorry to say diskusi kaya telur sama ayam mana yang lebih dulu. Kami juga ingin, tapi masih on
progress. Kami lihat
market dan kompetisi," ujarnya.
Di sisi lain, Dony menolak jika disebut lokalisasi Ignis tertunda lantaran terganjal keinginan Suzuki India memenuhi target ekspor ke Indonesia. Menurut dia hal tersebut hanya bentuk dukungan kepada perwakilan Suzuki India dari Indonesia.
"Ingat Suzuki Indonesia pilar ketiga dari penjualan dan sangat penting. Ini sebetulnya berkaitan dengan strategi
overall. Dan juga karena kami secara bisnis ya saling
support," ucap Dony.
(ryh/fea)