Honda Realistis dengan Desain Baru BR-V

CNN Indonesia
Jumat, 03 Mei 2019 08:53 WIB
Honda Prospect Motor (HPM) mengindikasikan BR-V bukan produk yang diinginkan kebanyakan tipe konsumen di dalam negeri.
Honda BR-V 2019. (Foto: CNN Indonesia/Febri Ardani)
Jepara, CNN Indonesia -- Honda Prospect Motor (HPM) terasa tidak begitu optimistis dengan desain baru BR-V yang sudah diluncurkan pada 25 April lalu. Target penjualan Low SUV ini disebut hanya 500 unit per bulan, sementara pesaingnya diketahui sudah pasang strategi menggebu-gebu.

Target itu lebih kecil dibanding pencapaian pada tahun lalu. Menurut catatan Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan BR-V sepanjang 2018 yakni 9.140 unit atau berarti 761 unit per bulan.

Menurut penjelasan Direktur Pemasaran dan Layanan Purna Jual HPM Jonfis Fandy ada tiga jenis konsumen di Indonesia, yaitu loyalis, smart buyer, dan trend seeker. Loyalis dikatakan merupakan pembeli setia mobil Honda, sedangkan smart buyer adalah konsumen yang mengutamakan komparasi sebelum mengambil keputusan, dan trend seeker yaitu tipe pembeli yang mengikuti tren.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat ini dikatakan Jonfis sekitar 80 persen konsumen ada di jenis trend seeker. BR-V diungkap tidak masuk ke jenis konsumen seperti ini, namun memenuhi loyalis dan smart buyer.

"Kami tidak masuk ke segmen trend seeker karena mereka benar-benar membandingkan saja juga tidak," ucap Jonfis di Jepara, Jawa Tengah, Kamis (2/5).

Jonfis mengatakan pihaknya berusaha realistis pada kondisi BR-V. Dia mengatakan perusahaan akan lebih mengutamakan model yang saat ini penjualannya sedang tinggi, seperti Brio.

"Kalau konsumen memang banyak berkembang di model Brio dan HR-V, yang sekarang naik, ya kenapa tidak menyediakannya. Kenapa kami harus produksi sesuatu yang tidak ada yang ambil?" ucap Jonfis.

"Ya harus realistis. Saya bukannya pesimis, saya itu orangnya optimis tetapi realita harus dilihat," katanya lagi.

Pada masa awal peluncuran BR-V pertama kali, Jonfis menyebut penjualannya bisa menyentuh 10 ribu unit per bulan. Dia mengakui model yang berbagi platform dengan Mobilio ini sudah terdegradasi seiring perkembangan produk Low SUV.

BR-V meluncur pertama kali pada 2016, saat ini pembaruan desain masuk kategori facelift atau minor change. Jonfis belum mau mengungkap ancang-ancang desain BR-V selanjutnya yang bila dihitung siklus model bakal masuk tahap generasi baru pada 2020 atau 2021.

Di lain sisi, Sokonindo Automobile (DFSK Indonesia) pemain baru di segmen Low SUV yang baru saja meluncurkan Glory 560 sedang mengincar pangsa pasar berarti. DFSK Indonesia menargetkan bisa menjual 12 ribu unit pada tahun ini, naik 100 kali lipat dari hasil 2018, dengan Glory 560 sebagai kontributor terbesar.

Sementara itu, pemain utama Low SUV, Toyota Rush telah terjual 53.145 unit pada 2018. Sedangkan selama tiga bulan pertama tahun ini penjualannya sudah mencapai 9.180 unit atau sekitar 3 ribu unit per bulan. (fea)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER