Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi memprediksi bisa terjadi gesekan antara angkot konvensional dengan angkot online. Prediksi ini menyusul keberadaan aplikasi angkot online,
Tron pertama di kota Bekasi.
Berkaca pada kasus transportasi online, gesekan antara transportasi konvensional dan daring menjadi salah satu persoalan utama.
Walikota Bekasi Rahmat Effendi menyatakan pada intinya, pemerintah selalu mengupayakan layanan publik yang terbaik, dalam hal ini mengenai transportasi publik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Gesekan kan pasti ada karena kepentingan tapi kan untuk kepentingan orang banyak harus kita perbaiki, yang sudah ada sekarang masih belum baik sekarang kita cari yang baik yang mudah. Intinya kan untuk masyarakat," ujar Rahmat saat peresmian Tron di GOR Patriot Candrabaga Bekasi, Jumat (3/5).
Dalam kesempatan yang sama, CEO Tron David Santoso mengatakan pihaknya giat melakukan sosialisasi ke angkot konvensional untuk menghindari gesekan.
"Kami secara aktif melakukan silaturahmi, ada tim kami juga yang sifatnya melakukan partnership dan bertugas mengedukasi melakukan sosialisasi memastikan bersama-sama Organisasi Angkutan Darat (Organda) dan aparat," ujar David
David mengatakan dalam sosialisasi pihaknya menekankan bahwa Tron hadir bukan untuk menggantikan bisnis angkot. Akan tetapi, Tron hadir sebagai fitur untuk memperbaiki layanan angkot sehingga memudahkan bagi konsumen.
"Kami memastikan mereka menerima pesan yang kita sampaikan karena tujuan kita adalah membantu mereka. Bukan mematikan atau mengambil alih bisnis mereka. Kami sifatnya platform yang hanya memberikan layanan tambahan," ujar David.
(jnp/evn)