Jakarta, CNN Indonesia -- Meletupnya
demo 22 Mei di Jakarta dan berbagai daerah di Indonesia membuat pemerintah menerapkan kebijakan baru dengan membatasi penggunaan
media sosial.
Sejak kejadian itu sampai hari ini Jumat (24/5) keleluasaan masyarakat mengakses akun media sosial terbatas, terkecuali mereka memakai VPN. Pengguna whatsapp dan aplikasi
chatting lain bisa digunakan, namun untuk pengiriman video dan foto tidak akan berfungsi normal.
Pembatasan akses media sosial tentu berdampak kepada siapapun yang kerap mengisi hari-harinya mengakses media sosial. Bahkan untuk sebagian orang, pembatasan akses media sosial ini bisa membuat teknologi canggih pada mobilnya tidak berfungsi sepenuhnya, seperti
head unit mobil yang tersimpan fitur mirror link.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Fitur mirror link umumnya bisa membuat head unit mobil dapat 'menjiplak' layar telepon genggam penggunanya. Mirror link menawarkan integrasi
smartphone pada sistem hiburan di mobil. Dengan kata lain, mirror link dapat memindahkan semua fungsi yang terdapat di dalam telepon genggam ke
head unit.
Aplikasi pada telepon genggam juga bisa digunakan melalui
head unit mobil menggunakan mirror link seperti Maps, Gmail, Joox, Sportyfy, hingga media sosial seperti Instagram, Twitter, Whatsapp, hingga Facebook.
Namun dengan pembatasan akses media sosial ini praktis pemilik mobil yang biasa menggunakan fitur mirror link akan merasa kesal karena mendapati fitur canggih mobil miliknya menjadi tak berguna.
Adapun fitur mirror link umum tersimpan pada mobil harga Rp300 jutaan ke atas, di antaranya Wuling Almaz, Toyota Sienta.
(ryh/mik)