Jakarta, CNN Indonesia -- Grup otomotif
Daimler diperintahkan Kementerian Transportasi Jerman melakukan
recall tambahan sebanyak 60 ribu mobil diesel merek Mercedes-Benz yang dipercaya telah dilengkapi perangkat lunak
pengecoh emisi.
Mobil yang terlibat dalam
recall ini adalah Mercedes-Benz GLK 220 produksi 2012 dan 2015.
Informasi
recall pertama kali diberitakan media Jerman
Bild am Sonntag lalu disiarkan
Reuters. Pada April lalu, media yang sama melaporkan regulator Jerman mencurigai GLK 200 220 CDI produksi 2012 - 2015 setelah hasil tes menunjukkan mobil ini mampu memenuhi batas regulasi emisi setelah fungsi tertentu diaktifkan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Daimler mengonfirmasi perintah
recall tambahan, namun pada Jumat (21/6), mengatakan banding atas keputusan itu. Meski demikian, Daimler menjelaskan tetap bekerja sama dengan regulator.
Kementerian Transportasi mengatakan bakal mengekspansi investigasi ke model-model Daimler lainnya.
Pada 2018, Daimler telah diperintahkan melakukan
recall pada 700 ribu mobil diesel di seluruh dunia, termasuk 280 ribu unit yang berada di Jerman. Latar belakang
recall karena ditemukan perangkat lunak khusus pada mobil itu yang mampu merendahkan emisi partikel berbahaya dari mesin ketika diuji.
Pantauan pada Daimler dilakukan setelah pada 2015 Volkswagen telah mengakui mengelabuhi tes emisi di Amerika Serikat setelah terbukti memiliki perangkat lunak mirip kasus Daimler. Kasus yang dijuluki 'Dieselgate' itu mengakibatkan 11 juta mobil diesel Volkswagen di seluruh dunia ditarik kembali untuk diperbaiki.
(fea)