Produksi Mobil Toyota di Inggris Berhenti Setelah Brexit

Reuters | CNN Indonesia
Senin, 02 Sep 2019 10:25 WIB
Toyota berusaha mengantisipasi situasi apapun usai Inggris mengumumkan Brexit pada 31 Oktober.
Ilustrasi pabrik Toyota. (CNN Indonesia/Tachta Citra Elfira)
Jakarta, CNN Indonesia -- Toyota berencana menghentikan sementara operasi pabrik di Inggris sehari setelah pengumuman Inggris keluar dari Uni Eropa (Brexit). Upaya ini dilakukan buat mengantisipasi potensi gejolak apapun usai Brexit.

Sektor otomotif yang merupakan eksportir barang produksi terbesar di Inggris, telah menjadi salah satu penentang Brexit tanpa kesepakatan. Sektor ini telah memperingatkan produksi lokal akan dihantam oleh diferensiasi perpajakan, keterlambatan lintas negara, dan birokrasi baru.

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson menjanjikan Inggris akan meninggalkan Uni Eropa pada 31 Oktober dengan atau tanpa perjanjian.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada tahun lalu Inggris menghasilkan 1,52 juta mobil, Toyota mewakili delapan persen di antaranya. Toyota memiliki pabrik di Derbyshire dan sudah mulai memproduksi model baru sedan Corolla pada awal tahun ini.

"Kami akan menghentikan sementara pada hari pertama Brexit, yang jatuh pada Jumat tanggal satu, dan ... kemudian kami akan memulai kembali produksi pada Senin dan kemudian Selasa," kata juru bicara Toyota disiarkan Reuters.

Menurut juru bicara itu Toyota tidak bisa memprediksi situasi apa yang akan hadir karena Brexit. Dia mengatakan pihaknya sudah memajukan stok gudang beberapa hari ke depan untuk dipakai pada Senin dan Selasa.

Pabrik otomotif di Inggris mendapatkan jaringan suplai komponen yang membentang ke seluruh dunia. Toyota menyebut volume produksi tidak berubah meski pabrik dihentikan sementara. (fea)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER