Jakarta, CNN Indonesia --
Toyota berencana menghentikan sementara operasi pabrik di Inggris sehari setelah pengumuman Inggris keluar dari Uni Eropa (
Brexit). Upaya ini dilakukan buat mengantisipasi potensi gejolak apapun usai Brexit.
Sektor otomotif yang merupakan eksportir barang produksi terbesar di Inggris, telah menjadi salah satu penentang Brexit tanpa kesepakatan. Sektor ini telah memperingatkan produksi lokal akan dihantam oleh diferensiasi perpajakan, keterlambatan lintas negara, dan birokrasi baru.
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson menjanjikan Inggris akan meninggalkan Uni Eropa pada 31 Oktober dengan atau tanpa perjanjian.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada tahun lalu Inggris menghasilkan 1,52 juta mobil, Toyota mewakili delapan persen di antaranya. Toyota memiliki pabrik di Derbyshire dan sudah mulai memproduksi model baru sedan Corolla pada awal tahun ini.
"Kami akan menghentikan sementara pada hari pertama Brexit, yang jatuh pada Jumat tanggal satu, dan ... kemudian kami akan memulai kembali produksi pada Senin dan kemudian Selasa," kata juru bicara Toyota disiarkan
Reuters.
Menurut juru bicara itu Toyota tidak bisa memprediksi situasi apa yang akan hadir karena Brexit. Dia mengatakan pihaknya sudah memajukan stok gudang beberapa hari ke depan untuk dipakai pada Senin dan Selasa.
Pabrik otomotif di Inggris mendapatkan jaringan suplai komponen yang membentang ke seluruh dunia. Toyota menyebut volume produksi tidak berubah meski pabrik dihentikan sementara.
(fea)