Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Amerika Serikat
Donald Trump menyebut saat ini
General Motors (GM) yang merupakan merek otomotif asal negara paman sam AS menjadi produsen 'kecil' di kampungnya. Trump berang kepada GM setelah memutuskan mendirikan pabrik di China pasca perang dagang terjadi antara kedua negara.
Sebelumnya GM mengumumkan akan menutup empat pabriknya di AS, menyusul penghematan untuk mengantisipasi perubahan industri otomotif global.
Dengan menutup sebanyak empat pabrik dan tiga pabrik lainnya yang tersebar di sejumlah negara, GM mengklaim bisa menghemat biaya sekitar Rp87 triliun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"General Motors, yang dulunya Giant of Detroit, sekarang salah satu produsen mobil terkecil di sana," kata Trump dalam sebuah cuitan pada akun Twitter resminya, mengutip
Reuters, Senin (2/9).
Trump mengatakan GM harus membuat keputusan agar namanya kembali 'disegani' dengan memindahkan fasilitas produksi dari China ke Amerika Serikat.
GM mencoba merespons cuitan Trump yang dinilai tidak mendasar itu.
"Operasi GM di Cina bukan ancaman bagi pekerjaan AS," kata perusahaan itu dalam lembar fakta.
Selain itu catatan perusahaan patungannya telah mengirim US$16 miliar pendapatan ekuitas kepada GM sejak 2010. Kemudian ada investasi senilai US$23 miliar dalam operasi di Amerika Serikat sejak 2009.
Dikabarkan tenaga kerja GM di AS telah merosot sekitar 4.000an sejak akhir 2018.
Berangnya Trump dengan GM muncul saat pembicaraan kontrak dengan serikat pekerja yang berasal dari tiga produsen otomotif Detroit yaitu GM, Ford, dan Fiat Chrysler.
Di China GM sudah menjual 3,6 juta kendaraan tahun lalu. Jumlah itu yang merupakan 43 persen dari penjualan GM di seluruh dunia. GM membukukan pendapatan ekuitas US$2 miliar dari operasi di China 2018.
(ryh/mik)