Jakarta, CNN Indonesia --
Renault dan
Nissan menyangkal laporan media terkait potensi perceraian keduanya dari aliansi. Menurut kedua perusahaan, kendati aliansi sedang digoyang cerita dramatis
Carlos Ghosn yang melarikan diri dari pengadilan di Jepang, tidak ada ancaman serius pada aliansi.
"Aliansi adalah sumber kemampuan kompetitif Nissan. Melalui aliansi, untuk mencapai keberlangsungan dan perkembangan profit, Nissan akan tetap menyediakan hasil win-win untuk semua anggota perusahaan," tulis Nissan dalam pernyataan resmi disitat dari
Automotive News, (14/1).
Chairman Renault Jean-Philippe Senard mengatakan kepada surat kabar Belgia L'Echo bahwa aliansi "solid, kuat, semuanya kecuali mati".
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya
Financial Times melaporkan eksekutif Nissan membuat rencana darurat untuk memisahkan diri dengan Renault. Dalam diskusi terkait rencana itu dikatakan termasuk memisahkan produksi dan engineering serta merombak dewan direksi.
Laporan ini mempercepat aksi jual saham di Renault, sedangkan saham Nissan jatuh ke level terendah pada Selasa (14/1) di Tokyo.
Ketegangan antara Renault dan Nissan mulai mengemuka sejak Ghosn ditangkap otoritas Jepang pada November 2018. Ghosn ditahan atas berbagai dugaan, di antaranya pelanggaran laporan pendapatan dan memanfaatkan uang Nissan buat kebutuhan pribadi.
Pada akhir tahun lalu Ghosn yang sedang menjalani masa bebas dengan jaminan memutuskan melarikan diri dari Jepang ke Libanon. Saat konferensi pers pada pekan lalu Ghosn mengungkap performa terkini Renault dan Nissan yang disebut bermasalah pada keuangan.
(fea)