Jakarta, CNN Indonesia --
Honda mengumumkan telah menghentikan produksi salah satu
mobil bertenaga listrik, Clarity di Amerika sejak akhir 2019. Kabar ini terungkap dalam pengumuman resmi perusahaan pada Senin (9/3).
Pengumuman penghentian mobil ramah lingkungan itu imbas dari penjualannya yang dinilai tidak sesuai harapan perusahaan.
Dikutip dari
USA Today, Rabu (11/3), Honda Clarity Electric menjalani debut dunia di New York International Auto Show 2017.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kurang dari tiga tahun usianya, perusahaan memutuskan 'menyuntik mati' karena disebut 'gagal' menarik konsumen di Amerika Serikat (AS). Alasannya karena spesifikasi mobil hanya cukup untuk jarak 143 kilometer (km) dengan daya baterai terisi penuh.
Sementara banyak perusahaan menjual mobil listrik dengan daya jelajah lebih dari 200 mil atau 322 km. Seperti rivalnya, Tesla dan Lucid menawarkan mobil listrik dengan jangkauan sejauh 400 mil atau 643 km.
Alasan mendasar lain Clarity listrik tidak pernah dijual ke konsumen retail atau pun fleet atau pembeli borongan, namun melalui sistem sewa ke negara bagian California dan Oregon. Dengan keputusan ini membuat Honda tidak lagi menjual kendaraan tanpa emisi di Amerika Serikat.
[Gambas:Video CNN]'Kematian' Clarity listrik menyusul Chevrolet Cruze, Ford Focus dan Chrysler 200 yang disetop produksinya di kategori sedan dalam beberapa tahun terakhir. Kendati demikian perusahaan tetap mempertahankan Honda Clarity hidrogen dan plug-in hybrid.
Honda Clarity terjual 11.654 unit selama 2019. Namun tidak dirinci jumlah varian listrik yang dipasarkan tahun lalu.
Kabar tidak sedap ini setidaknya memunculkan harapan bahwa perusahaan tengah mengembangkan mobil listrik yang akan lebih diterima konsumen. Hal itu diamini juru bicara Honda Natalie Kumaratne dilansir
Carscoops."Kami terus mengembangkan portofolio produk kami, dan saat ini, kami lebih fokus pada generasi produk elektrifikasi yang akan datang. Kami akan memperkenalkan kendaraan listrik baru dan sangat menarik untuk pasar AS di tahun-tahun mendatang," ucap Kumaratne.
(ryh/mik)