THR Cair Disebut Tak Mampu Dorong Masyarakat Beli Mobil Baru

CNN Indonesia
Rabu, 13 Mei 2020 07:48 WIB
Suasana pameran otomotif di Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2019 di ICE BSD, Tangerang, Rabu (24/7). CNN Indonesia/Hesti Rika
Pengunjung GIIAS 2019 sedang melihat-lihat mobil baru. (CNN Indonesia/Hesti Rika)
Jakarta, CNN Indonesia -- Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) berpendapat tunjangan hari raya (THR) tidak bakal berdampak besar meningkatkan penjualan mobil di dalam negeri yang saat ini sedang terpuruk efek meluasnya wabah virus corona (Covid-19).

THR dirasa tidak akan menjadi stimulus sehingga Ketua Umum Gaikindo Yohannes Nangoi merasa penjualan mobil bakalan tetap redup.

"Saya rasa tidak lah," kata Nangoi saat dihubungi CNNIndonesia.com, Selasa (12/5).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nangoi berpendapat biasanya ada kelompok masyarakat yang memanfaatkan THR untuk membeli mobil atau mengganti yang lama dengan model baru. Namun dia menilai kebutuhan itu saat ini tak akan terjadi sebab masyarakat dikatakan lebih mengutamakan kebutuhan pokok.

"Saya selalu bicara bila mobil itu bukan kebutuhan primer atau pokok. Pokok atau kebutuhan utama ya makan, pakaian, dan segala macam," kata dia.

THR buat karyawan swasta telah ditetapkan pemerintah paling lambat tujuh hari sebelum Lebaran pada 23 Mei. Penetapan itu berdasarkan Aturan THR Keagamaan yang tertuang dalam Peraturan Menteri Ketenagakerjaan RI Nomor 6 Tahun 2016 tentang Tunjangan Hari Raya Keagamaan Bagi Pekerja atau Buruh Di Perusahaan.

Aturan itu merupakan turunan dari Peraturan Pemerintah RI Nomor 78 Tahun 2015 tentang Pengupahan.

Nangoi melanjutkan kondisi pasar roda empat di Indonesia akan tetap menyusut tajam sesuai perkiraan selama empat bulan ke depan sejak April.

Menurut data Gaikindo per Maret penjualan ritel atau dari dealer ke konsumen sudah terpantau menurun menjadi 60.447 unit, sementara Februari sebanyak 77.847 unit.

"Jadi rasanya ya meski ada THR ya [penjualan] tidak akan loncat. Pasar tetap drop. Memang sudah kami perkiraan parahnya April, Mei, Juni, dan Juli. Empat bulan ini akan drop sekali," kata Nangoi. (ryh/fea)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER