Penjualan mobil secara nasional mulai membaik semasa beberapa wilayah di dalam negeri melonggarkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) pada Juni. Peningkatan cukup signifikan, lebih dari 70 persen ketimbang Mei, namun catatan penjualan masih jauh dari rata-rata bulan pada 2019.
Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) merekam penjualan ritel atau penjualan dealer ke konsumen pada Juni naik menjadi 29.862 unit atau tumbuh 74,8 persen dibanding Mei sebanyak 17.083 unit.
Kenaikan juga terlihat pada wholesales (dari APM ke dealer), yang semula pada Mei 3.551 unit, meningkat menjadi 12.623 unit pada Juni. Kenaikan tersebut mencapai 255 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ya mungkin karena Juni lockdown [PSBB] juga baru selesai," kata Ketua Umum Gaikindo Yohannes Nangoi saat dihubungi, Rabu (15/7).
Nangoi mengatakan penjualan memang naik namun masih jauh dari perolehan normal rata-rata anggotanya sebelum pandemi corona (Covid-19). Ritel pada Juni 2019 dikatakan 65.972 unit, sementara wholesales 59.831 unit.
Lebih lanjut Nangoi optimistis penjualan pada Juli bakal tumbuh lagi sebab diyakini roda perekonomian Indonesia ikut meningkat.
"Tapi dibandingin dengan kondisi normal masih jauh sekali. Tapi Juli ini InsyaAllah lebih baik," kata dia.
Berdasarkan data ritel Gaikindo, Toyota masih penguasa pasar mengantongi penjualan paling tinggi dengan pencapaian 11.196 unit. Posisi kedua berdiri Daihatsu dengan perolehan 5.558 unit, kemudian disusul Suzuki 4.206 unit, dan Honda 2.488 unit.
Sedangkan Mitsubishi divisi kendaraan penumpang menempati urutan kelima usai melego 1.689 unit.
Direktur Marketing Toyota Astra Motor (TAM) Anton Jimmi mengatakan, Rush merupakan model terlaris Toyota pada Juni dengan perolehan 2.274 unit. Setelah itu menyusul Avanza 2.248 unit, Calya 1.696 unit, Kijang Innova 1.606 unit, dan Agya 984 unit.
"Jadi itu angkanya dan Rush kebetulan beberapa bulan terakhir angkanya sedang tinggi," kata Anton.
(ryh/fea)