Selain meluncurkan motor retro bergaya scrambler CT125, Astra Honda Motor (AHM) juga melepas moge baru, CBR1000RR-R Fireblade 2020, pada hari ini, (19/8). Kedua peluncuran dilakukan tanpa selebrasi, melainkan melalui keterangan resmi.
CBR1000RR-R adalah nama baru untuk model 2020, sebelumnya model ini dinamakan CBR1000RR. CBR1000RR Fireblade SP pernah dijual di Indonesia dengan banderol Rp699 juta.
CBR1000RR-R diklaim AHM sebagai motor MotoGP yang dapat digunakan di jalan raya. Desainnya dikatakan terinspirasi motor Marc Marquez di MotoGP, RC213V, dan versi jalanannya, RC213V-S.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
RC213V dan RC213V-S menggunakan mesin V4 1.000 cc DOHC, sedangkan CBR1000RR-R dibekali mesin 1.000 cc 4-silinder segaris DOHC. Walau berbeda konfigurasi piston, ukuran bore x stroke CBR1000RR-R diklaim sama dengan RC213V, yakni 81 mm x 48,5 mm.
Honda telah merancang piston baru pada CBR1000RR-R yang kini menggunakan forged aluminium. Masing-masing piston lebih enteng 5 persen dibanding mesin model sebelumnya yang menambah kekuatan dan ketahanan.
Selain itu camshaft dilapisi khusus dengan Diamond Like Carbon (DLC) buat mengurangi gesekan sampai 35 persen. Connecting rods juga dirancang dengan bahan titanium hingga bobotnya bisa terpangkas 50 persen.
Teknologi baru lainnya pada area mesin yakni built-in bottom bypass, sistem sirkulasi pendinginan yang mengalirkan langsung udara dingin ke komponen utama water jacket. Kemudian ada pula multi-point piston jet baru yang menyemprotkan pelumas pendingin ke piston dari segala arah untuk menjaga suhu dan mengurangi gesekan.
![]() |
Seluruh perubahan mesin itu menghasilkan tenaga lebih besar 25,5 hp dari sebelumnya, menjadi maksimal 214,5 hp pada 14.500 rpm. Sementara klaim torsi puncak disebut 113 Nm pada 12.500 rpm.
Inspirasi RC213V bukan cuma soal mesin, CBR1000RR-R juga dilengkapi winglet buat menambah daya tekan ke bawah saat berakselerasi. Winglet di MotoGP pertama kali digunakan Ducati pada 2014, lantas diikuti pabrikan lain termasuk Honda.
Namun winglet telah diputuskan dilarang digunakan mulai musim 2017, sejak saat itu pabrikan mulai mengembangkan komponen aerodinamika yang lain.
Upaya pemanfaatan aliran udara pada CBR1000RR-R didukung aplikasi air-ram duct (lubang udara) di bagian depan untuk mengalirkan udara segar langsung menuju airbox. Sementara desain tangki bahan bakar telah disesuaikan guna memaksimalkan gestur menunduk pengendara saat sedang berakselerasi agar mengurangi hambatan angin.
Perubahan lain pada CBR1000RR-R dibanding generasi lama yakni sasis utama CBR1000RR-R dibuat dari aluminium, lengan ayun aluminium lebih panjang 30,55 mm, wheelbase lebih panjang menjadi 50 mm menjadi 1.455 mm, footstep dirancang naik dan mundur, panel instrumen digital dengan layar TFT, dan knalpot Akrapovic baru.
Fitur lain yang terdapat pada motor ini adalah Start Mode untuk menjaga putaran mesin sesuai keinginan antara 6.000 - 10.000 rpm saat melakukan start, assist & slipper clutch, quick shifter khusus varian SP, throttle by wire, sensor advance inertia measurement unit (IMU) 6-axis, Honda Electronic Steering Damper, dan tiga mode riding mode.
CBR1000RR-R adalah kasta tertinggi kelompok motor sport CBR dari Honda. Motor ini tersedia dalam dua varian, STD warna hitam Rp990 juta dan SP warna khas Honda tricolor Rp1,1 miliar.
Lihat juga:Deretan Motor Baru Honda Melantai di Milan |
![]() |
Varian STD memakai suspensi merek Showa pada depan (inverted telescopic) dan belakang (pro-link gas chamber), rem depan cakram ganda 4-piston Nissin, rem belakang 2-piston Brembo.
Varian SP dibekali suspensi Ohlins pada depan (inverted telescopic) dan belakang pro-link gas chamber, rem depan cakram ganda 4-piston Brembo, rem belakang 2-piston Brembo.
ABS pada kedua varian terdapat dua mode, sport buat dipakai di jalanan dan mode trek untuk sirkuit.
(fea)