Suzuki bukan satu-satunya pabrikan otomotif yang karyawannya terpapar virus corona (Covid-19). Toyota dan Daihatsu pun sempat mengalami hal serupa.
Direktur Marketing Astra Daihatsu Motor (ADM) Amelia Tjandra mengatakan sejumlah karyawan terpapar Covid-19 pada April 2020 atau masa awal diberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Namun Amelia tidak merinci jumlah pekerja yang positif Covid-19.
"Ada (positif). Datanya tapi saya lupa dan tidak banyak," kata Amelia melalui pesan singkat, Jumat (28/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tapi, Amelia mengatakan karyawan terpapar Covid-19 bukan saat bekerja di pabrik Daihatsu yang sedikitnya memiliki 12 ribuan pekerja itu.
"Umumnya kena dari luar. Waktu awal PSBB pabrik kami kan tutup, nah ada karyawan yang kena berarti tidak dari pabrik ADM," ucap dia.
Selain Daihatsu, pabrik Toyota Indonesia juga pernah mengakui salah satu karyawan positif corona. Karyawan yang positif merupakan pria usia 20 tahunan dan bekerja sebagai operator di pabrik Toyota di Karawang, Jawa Barat.
Pria tersebut dinyatakan positif pada 12 Mei setelah menjalani tes PCR (Polymerase Chain Reaction) atau biasa disebut swab test.
"Jadi didiagnosa positif Covid-19 pada tanggal 12 Mei 2020 setelah menjalani test PCR," ucap TMMIN.
Amelia menambahkan perusahaan terus menerapkan protokol kesehatan pencegahan corona di pabrik. Pihaknya juga selalu menghentikan operasional produksi secara penuh jika menemukan ada karyawan positif Covid-19.
Lebih lanjut, Amelia memastikan belum ditemukan lagi karyawan di pabrik Daihatsu terjangkit corona.
"Untuk penutupan pabrik atau penghentian operasional pabrik memang selalu dilakukan jika ditemukan ada karyawan positif. Pada waktu penutupan, Daihastu melalukan seluruh proses disinfektan sesuai protokol. Saat ini blum ditemukan lagi karyawan menderita positif Covid-19," kata Amelia.
Direktur Administrasi, Korporasi, dan Hubungan Eksternal TMMIN Bob Azam mengatakan mengikuti mengikuti protokol kesehatan terkadang bukan jaminan terhindar wabah.
Penjelasan Bob perusahaan selalu mengimplementasikan penggunaan masker, jaga jarak, dan cuci tangan. Selain itu perusahaan secara rutin memantau pergerakan karyawan dan kesehatannya.
Perusahaan juga melarang karyawan bepergian ke tempat ramai hingga membuat petugas khusus untuk memantau aktivitas jaga jarak.
"Tapi semua itu belum menjamin 100 persen," kata Bob.
Kata Bob yang dikhawatirkan penularan dari luar misalnya kerabat atau keluarga karyawan.
"Kami selalu memantau. Ada beberapa karyawan yang justru keluarganya terjangkit duluan tidak bisa terhindar sehingga yang bersangkutan kami isolasi," ucap Bob.
Sementara itu Business Innovation and Sales & Marketing Director Honda Prospect Motor (HPM) Yusak Billy mengklaim hingga kini perusahaan belum menemukan kasus positif Covid-19 pada pekerja pabrik Honda.
"Sejauh ini karyawan Honda dalam kondisi aman dan terkendali yah. Kami melakukan kegiatan sesuai dengan protokoler kesehatan yang sesuai dengan anjuran pemerintah," kata Billy.
Untuk diketahui Suzuki Indonesia mengkonfirmasi 71 karyawannya positif Covid-19. Pihak Suzuki lantas mengurangi produksi sebanyak 50 persen dari kondisi normal sebagai upaya pencegahan penularan.
Pengurangan kapasitas produksi sudah dilakukan di pabrik Tambun I sebagai lokasi perakitan sepeda motor sejak 24 Agustus 2020 hingga kondisi kondusif kembali.
Menurut Suzuki ke-71 karyawan yang terjangkit sedang menjalani karantina mandiri dan beberapa di antaranya mendapatkan perawatan di rumah sakit.
(ryh/eks)