Ban merupakan salah satu komponen penting pada kendaraan yang terkadang luput dari pengecekan dan perawatan. Komponen ini kerap terabaikan padahal punya peranan penting yang sangat berkaitan dengan keselamatan dan kenyamanan pengguna kendaraan, termasuk saat hujan.
Head of After Sales & CS Operation Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) Boediarto menjelaskan terdapat sejumlah poin utama dalam pengecekan ban. Jika poin-poin ini dilakukan dengan rutin dan benar bukan hanya bisa meningkatkan keselamatan namun juga memperpanjang usia pakai ban.
"Sebagai komponen mobil yang bergerak yang secara langsung bersentuhan dengan permukaan jalan ban memiliki peranan penting dan membutuhkan pengecekan dan perawatan secara berkala," kata Boediarto mengutip keterangan tertulisnya, Selasa (22/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Cek Tekanan Udara
Poin ini sangat mendasar dari rutinitas pengecekan ban. Caranya dengan melihat sekeliling mobil untuk melihat apakah ada salah satu ban yang kempis atau tekanan udaranya berkurang.
Selain demi keamanan dan kenyamanan, tekanan udara yang sesuai anjuran spesifikasi akan membuat usia ban lebih panjang dan hemat bahan bakar. Jika tekanan udara pada ban kurang bisa meningkatkan risiko mengalami pecah ban saat berkendara.
Saat kempis dinding samping ban akan terlipat dan tertekan pelek yang menopang berat seluruh kendaraan. Jika ban kempis seperti itu dipakai terus-terusan pada akhirnya menjadi aus atau bahkan terlalu panas sampai pecah ban.
Ukuran Standar Tekanan Udara
Untuk melihat ukuran tekanan udara sesuai standar pabrikan, Anda bisa mengamatinya pada stiker yang biasanya terdapat pada pilar B bagian kanan pintu depan mobil, tepatnya pada sisi pengemudi.
Atau informasi itu juga tersedia pada buku manual kendaraan. Tekanan udara maksimum yang diizinkan produsen ban juga biasanya tercetak di dinding ban. Diimbau jangan melampaui batas atau kurang dari anjuran.
Rotasi Ban
Pada jarak waktu tertentu, melakukan rotasi atau perpindahan posisi masing-masing keempat ban memang diperlukan. Gunanya agar tingkat keausan ban menyebar merata, sehingga mempengaruhi kenyamanan berkendara. Rotasi ban ini direkomendasikan dilakukan tiap kelipatan 10 ribu km.
Spooring - Balancing
Selain rotasi ban, setiap mobil juga harus dicek berkala terhadap kondisi kelurusan ban, pemeriksaan ini dikenal dengan istilah spooring dan balancing.
Idealnya perawatan spooring dan balancing dilakukan setiap 10 ribu km bersamaan dengan rotasi ban.
Jika Anda merasakan setir mobil terasa bergetar atau sudah tidak lurus lagi, atau mobil cenderung mengarah ke kanan atau kiri padahal kemudi lurus, itu indikasi segera melakukan spooring dan balancing.
Perlu dipahami spooring merupakan proses meluruskan kembali kedudukan empat roda mobil seperti semula, sedangkan balancing adalah proses menyeimbangkan putaran roda mobil.
Jika perawatan ini tidak dilakukan, imbasnya akan membuat mobil tidak nyaman dikendarai, setir terasa bergetar, dan ban mobil akan mengalami keausan yang tidak merata
Perhatikan Muatan
Usia ban juga ditentukan gaya berkendara dan kapasitas beban sesuai dengan batas dianjurkan.
Jangan melebihi kapasitas beban angkut karena akan mengganggu fungsi ban dan juga pengereman serta berpotensi membahayakan keselamatan dan kenyamanan berkendara.
Selain itu, gaya mengemudi akan menentukan kondisi ban. Contohnya jika Anda terlalu sering melakukan pengereman dan menikung di kecepatan tinggi. Selain ban akan cepat aus, gaya mengemudi seperti itu lebih berbahaya.
Periksa Kondisi Ban Cadangan
Pengemudi tidak tahu kapan akan membutuhkan ban cadangan, jadi sebaiknya kondisi ban cadangan selalu diperhatikan.
Meskipun fungsinya sebagai cadangan, tapi harus tetap dipastikan bahwa ban cadangan akan berfungsi baik saat akan digunakan. Untuk itu, rawat ban serep dengan memeriksanya secara berkala, baik itu tekanan udara maupun tampilannya.
(ryh/fea)