Harley-Davidson Inc mengatakan pada Kamis (24/9) bakal mengakhiri operasi penjualan dan produksi di India. Hal ini juga terkonfirmasi pada laporan strategi Harley-Davidson kepada Securities and Exchange Commission of USA.
Anak perusahaan Harley-Davidson India kemudian merilis pernyataan mereka bakal menutup pabrik di Bawal, Haryana dan juga 'mengurangi signifikan jumlah dealer di Gurgaon'. Dealer Harley-Davidson di India disebut bakal terus beroperasi sesuai kontrak.
Indian Autos Blog menjelaskan Harley-Davidson punya 33 dealer di India. Sejauh ini belum ada kejelasan terkait masa depan ketersediaan perawatan dan suku cadang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Harley-Davidson masuk ke India pertama kali pada 2009. Keputusan angkat kaki setelah 10 tahun berbisnis ini menekan rezim Perdana Menteri Narendra Modi yang selama ini berjuang meningkatkan produksi otomotif lokal dengan memberikan berbagai insentif.
Keputusan Harley-Davidson ini datang usai Toyota Motor Corporation mengatakan tidak akan melakukan ekspansi di India karena pajak yang tinggi. General Motors sudah menarik diri dari India pada 2017, sementara Ford memutuskan memindahkan sebagian aset mereka ke produsen asal India Mahindra & Mahindra sebab selama dua dekade tak mendapatkan traksi di pasar.
Beberapa tahun ke belakang Harley-Davidson mengalami kesulitan penjualan di Amerika Serikat (AS) dan tak pernah melaporkan peningkatan ritel selama dua tahun terakhir.
CEO Harley-Davidson Jochen Zeitz yang mulai menjabat pada Februari telah mengungkap perubahan besar strategi bisnis pada Juli lalu. Salah satu isinya mengurangi jumlah model yang ditawarkan sebesar 30 persen dan menanamkan investasi di 50 pasar dengan menganggap pasar potensial di Amerika Utara, Eropa, dan Asia Pasifik.
Indian Express menjelaskan saat itu diumumkan India merupakan salah satu negara yang ditargetkan mendapatkan investasi baru. Namun setelah itu muncul rumors Harley-Davidson angkat kaki dari India sejak 6 Agustus kemudian terkonfirmasi melalui pernyataan terbaru.
(fea)