Masih Hitung Harga, DFSK Tunda Rilis Mobil Listrik Gelora

Sokonindo Automobile sudah mengumumkan harga mobil komersial Gelora versi Blind Van pada 2 November, namun menyatakan masih menyiapkan ancang-ancang menetapkan harga versi penggerak listrik yang bernama Gelora Electric.

Menurut Deputy Marketing Director Sokonindo Automobile Major Qin, penetapan harga Gelora Electric masih menunggu regulasi perpajakan kendaraan listrik berlaku di Indonesia.

"Untuk versi elektrik, kami masih menunggu kebijakan dari pemerintah. Supaya kami bisa menghitung pajaknya, harga, dan seterusnya," ujar Qin kepada CNNIndonesia.com, Selasa (3/11).

Regulasi perpajakan yang dimaksud Qin bisa jadi berkaitan dengan Peraturan Pemerintah (PP) No. 73 tahun 2019 tentang Barang Kena Pajak yang Tergolong Mewah Berupa Kendaraan Bermotor yang Dikenai Pajak Penjualan Atas Barang Mewah. Regulasi ini berlaku dua tahun sejak diundangkan, itu berarti mulai 16 Oktober 2021.

Strategi Sokonindo Automobile yang menunda pemasaran mobil listrik berbeda dibanding merek lain, misalnya BMW yang sudah meluncurkan i3S atau mobil-mobil Tesla yang ditawarkan importir umum. Selain mobil listrik, motor listrik juga sudah dijual di Indonesia, misalnya Viar Q1 dan Gesits.

DFSK Gelora Electric. (CNN Indonesia/Muhammad Ikhsan)

Menurut Qin, merek-merek itu mendapatkan bantuan khusus dari pemerintah, salah satunya terkait regulasi impor. Dia bilang pihaknya saat ini juga sedang menangani proses impor mobil listrik.

"Saya pikir versi listrik kami akan diluncurkan ke publik," kata Qin.

Merek lain yang bakal mendahului Sokonindo Automobile meluncurkan mobil listrik adalah Hyundai. Merek asal Korea Selatan ini berencana meluncurkan versi listrik Ioniq dan Kona pada 6 November.