Gaikindo: Ekspor Mobil Buatan Indonesia 1 Juta Unit pada 2025

CNN Indonesia
Rabu, 18 Nov 2020 06:05 WIB
Menurut peta jalan industri otomotif, produksi mobil di Indonesia mencapai 2 juta unit pada 2025, Gaikindo menargetkan ekspor 1 juta unit pada tahun yang sama.
Ekspor mobil buatan Indonesia. (CNN Indonesia/Rayhand Purnama)
Jakarta, CNN Indonesia --

Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menyebutkan ekspor mobil dalam bentuk utuh (Completly Build Up/CBU) dari Tanah Air ditargetkan mencapai 1 juta unit pada 2025. Pada tahun itu, Kementerian Perindustrian juga merencanakan produksi mobil di dalam negeri sudah menyentuh 2 juta unit.

"Di tahun itu [2025] juga bisa melakukan ekspor 1 juta karena di tahun lalu kita sudah ekspor 330 ribu unit, kita tingkatkan tiga kali lipatnya bisa jadi satu juta unit di 2025," kata Sekretaris Jenderal Gaikindo Kukuh Kumara dalam diskusi virtual belum lama ini.

Catatan ekspor Indonesia dalam lima tahun terakhir cenderung mengalami pertumbuhan. Data Gaikindo pada 2015 menyebutkan pengapalan mobil CBU dari Indonesia telah mencapai 207.691 unit, kemudian turun pada 2016 menjadi 194.395 unit.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun pada 2017 ekspor naik menjadi 231.169 unit, 264.553 unit pada 2018, dan naik kembali hingga 332.023 unit pada 2019.

Kinerja ekspor pada tahun ini terganggu pandemi Covid-19, pada Januari - September 2020 jumlahnya hanya 155.258 unit. Pasar ekspor mobil CBU buatan Indonesia terdiri dari setidaknya 80 negara di Amerika Selatan, Afrika, Asia, Asia Tenggara, dan Timur Tengah.

Kukuh juga mengatakan pasar potensial untuk mendukung ekspor Indonesia yakni Australia. Diketahui negara ini sekarang hanya mengandalkan impor usai tidak mempunyai satu pun produsen mobil di sana.

Menurut Kukuh Australia kini lebih mengandalkan sejumlah negara untuk memasok mobil, seperti Thailand.

"Kita ingin ekspor ke Australia, saat ini banyak dipasok dari negara-negara lain seperti Thailand. Kenapa enggak dari Indonesia? Ternyata Indonesia tidak punya produk yang bisa diterima di Australia. Ini yang perlu kami bicarakan dengan prinsipal. Secara geografis kita juga lebih dekat dan kita ini sudah mampu membuat itu," kata dia.

(ryh/fea)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER