TIPS OTOMOTIF

Efek Negatif Air Hujan pada Mobil dan Cara Mengatasinya

CNN Indonesia
Sabtu, 12 Des 2020 13:04 WIB
Air hujan mengandung bahan yang mampu merusak mobil, pemilik disarankan segera mencuci bodi mobil usai terkena air hujan.
Ilustrasi mobil terkena air hujan. (CNN Indonesia/ Bisma Septalisma).
Jakarta, CNN Indonesia --

Air hujan memberikan dampak negatif pada mobil, maka itu disarankan pemilik jangan terlalu lama membiarkannya kering begitu saja tanpa dicuci.

Kerusakan mobil karena air hujan karena kandungan di dalamnya. Berikut penjelasannya seperti dikutip dari Seva.

Menimbulkan Jamur

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk sesaat air hujan memang dapat membersihkan debu yang menempel pada mobil. Namun mesti dipahami air hujan dapat menimbulkan parasit atau jamur karena kadar asam yang terkandung.

Parasit tersebut dapat tumbuh pada bodi atau kaca mobil. Bahkan, bila air hujan tak sengaja masuk ke dalam kabin melalui alas sepatu atau tetesan air ketika membuka pintu, jamur dikatakan bisa saja tumbuh di dalam kabin.

Keberadaan jamur akibat air hujan itu dapat terjadi lebih cepat, apalagi bila tak langsung dibersihkan atau dibiarkan kering sendiri oleh sinar matahari.

Merusak Kualitas Cat

Selain jamur, air hujan yang tak segera dibersihkan juga dapat menyebabkan korosi. Korosi adalah perubahan warna yang terjadi akibat zat kimia dari air hujan, kondisi ini secara tak langsung dapat berdampak pada warna cat mobil.

Warna mobil bisa berubah menjadi lebih kusam dan pudar dari sebelumnya. Bahkan, dapat menimbulkan karat.

Antisipasi

Untuk mengantisipasi masalah tersebut, sangat disarankan segera mencuci mobil usai terkena hujan selama perjalanan.

Cuci mobil yang benar juga diimbau menggunakan air mengalir, sampo rendah PH, dan kain lap berserat lembut.

(ryh/fea)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER