Presiden Brasil Jair Bolsonaro mengkritik keputusan Ford yang menarik diri dari negaranya. Dia bilang produsen mobil asal Amerika Serikat ini ingin mendapatkan keringanan pajak dan mendapat subsidi agar bisa bersaing dengan rivalnya.
Ford yang sudah lebih dari 100 tahun berbisnis di Brasil menyatakan pada Senin (11/1) bakal menutup tiga pabriknya di Brasil pada tahun ini dan mengambil biaya sebelum pajak senilai US$4,1 miliar. Perusahaan mengatakan kapasitas pabrik tak bisa digunakan dengan baik lantaran efek pandemi Covid-19 tak kunjung usai.
"Orang-orang komplain tentang pabrik Ford. Saya minta maaf, saya tidak lagi menghabiskan uang Anda untuk mendukung pabrik mereka," kata Bolsonaro di depan pendukungnya di rumah dinas di Brasilia pada Rabu (13/1), diberitakan Automotive News.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pabrik Ford di Camacari akan ditutup segera. Sedangkan pabrik di Taubate, berikut beberapa produsen komponen, akan terus memproduksi sampai beberapa bulan untuk mendukung stok dan penjualan aftermarket.
Pabrik di Troller akan terus lanjut sampai kuartal keempat.
Penutupan pabrik Ford di Brasil bakal membuat 5 ribu pekerjaan hilang. Ini pukulan buat Bolsonaro yang telah berjanji meningkatkan perekonomian Amerika Selatan melalui kebijakan yang ramah bisnis dan langkah-langkah penghematan.
Sejak Ford memutuskan angkat kaki Bolsonaro menganggap perusahaan ini berusaha mendapatkan subsidi tambahan agar operasinya di Brasil tetap berjalan. Dia mengatakan pada Selasa (12/1) bahwa Ford telah menerima US$3,77 miliar subsidi selama beberapa tahun terakhir, namun tak menjelaskan lebih rinci.
"Pabrik tutup karena kompetisi, tidak ada lagi subsidi dari kami," ucap Bolsonaro.
(fea)