Pada generasi kesembilan citra Toyota Corolla mulai bergeser dari sedan kompak keluarga menjadi sedan mewah elegan. Nama Corolla akhirnya digantikan dengan Corolla Altis. Bodinya pun mengembung atau lebih besar dengan lekukan khas mobil Jepang.
Generasi Corolla Altis muncul pada 2001, ditawarkan dua varian non-VVTi (2001-2003) dan facelift VVTi (2004-2006) dengan perbedaan pada gril, pelek, head unit dan tail-lights.
Kemudian pada rentang waktu 2007, 2014, dan 2019 generasi baru Corolla Altis terus dirilis.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menjadi sedan kekinian, Corolla Altis menganut desain eksterior 'keen look' yang lebih tajam dengan sisi sporty. Di samping itu kapasitas mesin juga membengkak menjadi 1.798 cc dengan teknologi Dual VVT-i terbaru.
Pada 2019 Corolla Altis sudaj dilengkapi mesin hybrid, sementara 2020 hadir versi SUV.
Direktur Pemasaran Toyota Astra Motor (TAM) Anton Jimmi pernah mengatakan meski Corolla terus bertransformasi sejak dahulu hingga sekarang, ada satu sisi yang tidak hilang dan terus dipertahankan pada produk ini.
"DNA Corolla sebagai sedan yang punya rasa nyaman (saat dikendarai atau menjadi penumpang), dan konsep elegan terus dipertahankan," ucap Anton.
Meski generasi baru terus bermunculan, Corolla lawas saat ini juga banyak digandrungi. Salah satu penggunanya yakni M Lulut yang tak segan-segan 'membungkus' Corolla jadul hingga mengeluarkan uang ratusan juta.
Lulut mengaku sudah mengidamkan Corolla sejak 2007. Lalu pada 2019 ia membeli versi lawas Corolla produksi 1997 senilai Rp49 juta, dengan sejumlah "PR" untuk membuat mobil tampil maksimal.
Jika ditotal, ia sudah menghabiskan biaya lebih dari Rp100 juta untuk menyalurkan hobinya pada Corolla. Dana itu ia gunakan untuk berbagai hal termasuk menjaga orisinalitas mobilnya.
"Plus modifikasi juga, mulai dari kerok body, repaint, ganti parts yang sudah usang, rekondisi kaki-kaki, beli shockbreaker baru, ganti pelek, pasang sunroof, ganti jok Recaro, sampe upgrade audio," ujar Lulut.
Meski lawas, Lulut bilang perlihara Corolla sebetulnya sangatlah mudah. Sebab suku cadang originalnya masih banyak tersedia dan harganya terjangkau.
"Karena mesinnya sama dengan Great Corolla jadi suku cadangnya banyak ditemukan. Suku cadangnya juga tidak susah dicari dan sebenernya bisa pesen ke bengkel resmi Auto200, tapi pasti lebih mahal. Jadi lebih baik cari ke pusat-pusat onderdil," kata dia.
"Terus melihara Corolla gampang banget. Hampir semua bengkel pasti bisa benerin. Yang susah itu nyari aksesoris OEMnya seperti tempat sampah, talang air, sampai karpet. Jadi kalai merawat dan benerin gampang banget," sambung Lulut yang juga tergabung dalam Jakarta All New Corolla (JANC) itu.
Sepanjang kiprahnya, Toyota Corolla digemari lintas generasi. Tak sulit menemukan Corolla di jalan, karena memang mobil banyak yang mengkoleksi mobil ini.
(ryh/mik)