Jaguar Ubah Strategi Jadi Merek Mobil Listrik Mulai 2025

Jaguar Land Rover (JLR) yang dimiliki Tata Motors berencana membuat merek Jaguar hanya menawarkan mobil listrik saja mulai 2025 sebagai bagian dari upaya strategi elektrifikasi global.

CEO JLR Thierry Bollore mengatakan perubahan ini sebagai 'penataan ulang bisnis, dua merek, dan pengalaman konsumen masa depan'. Strategi ini disebut juga sebagai langkah awal bisnis bebas karbon pada 2039.

Selain merek Jaguar, JLR juga akan membuat merek Land Rover melahirkan total enam mobil listrik murni baru pada 2030. Mobil listrik murni Land Rover direncanakan meluncur pada 2024.

Pada akhir dekade ini juga dikatakan semua mobil Jaguar dan Land Rover tersedia versi listrik murni.

Bollore mengatakan rencana penataan ulang ini didesain untuk menjunjung kualitas ketimbang volume. Posititioning merek Jaguar dan Land Rover juga dikatakan bakal berubah.

"Jaguar dan Land Rover akan memiliki dua personalitas unik yang jelas, berakar dari sejarah kaya yang memberikan pilihan untuk konsumen," kata Bollore diberitakan Autocar, Selasa (16/2).

Platform

Platform khusus untuk mendukung rencana ini sudah dipersiapkan, jumlahnya ada tiga. Dua platform terdedikasi untuk Land Rover dan satu platform eksklusif buat Jaguar.

Mobil masa depan Land Rover akan dibangun menggunakan Modular Longitudinal Architecture, yang memungkinkan menjadi basis mobil mesin pembakaran dalam serta mobil listrik murni dan Electric Modular Architecture yang sanggup mendukung mesin pembakaran dalam dengan teknologi listrik canggih.

JLR menyatakan menyederhanakan menjadi tiga platform dan mengatur tiap platform serta model per pabrik akan membantu perusahaan mencapai standar baru skala efisien volume dan kualitas di sektor mobil mewah.

Pada 2030 JLR menargetkan 100 persen penjualan Jaguar dan 60 persen penjualan Land Rover adalah mobil listrik murni.

Bollore juga mengatakan perusahaan bakal menyingkirkan mesin diesel pada 2026 dan mengucurkan investasi besar pada teknologi hidrogen fuel cell.