Hyundai Setop Produksi dan Jual Mobil Listrik Kona di Korsel

CNN Indonesia
Jumat, 23 Apr 2021 10:01 WIB
Hyundai Kona EV. (hyundai.com)
Jakarta, CNN Indonesia --

Hyundai Motor dilaporkan telah berhenti memproduksi mobil listrik Kona untuk konsumen di Korea Selatan. Penjualan Kona EV di Korea Selatan hanya tinggal menghabiskan stok unit, sementara produksi dan penjualan mobil ini untuk ekspor tetap dilanjutkan.

Menurut Yonhap News, Senin (21/4), strategi Hyundai ini ditujukan agar menyetop distribusi model Kona EV yang dilanda masalah recall karena risiko kebakaran baterai. Selain itu dikatakan juga Hyundai ingin fokus pada produksi Ioniq 5 EV.

"Produksi Kona EV sudah dihentikan sejak Maret dalam pertimbangan permintaan domestik dan mengubah jalur perakitan untuk mobil listrik baru," kata juru bicara Hyundai.

Kona EV adalah mobil listrik terlaris Hyundai yang meluncur pertama kali pada April 2018.

Business Standard menjelaskan Hyundai sudah menjual lebih dari 10 ribu unit Kona EV di Korea Selatan pada 2018 dan 2019. Namun penjualan turun ke 8.000 unit pada 2020 setelah mengalami serangkaian insiden kebakaran baterai dan Hyundai dipercaya tidak mengatasi isu recall dengan sempurna.

Pada Februari, Hyundai bersama produsen baterai LG Energy Solution Ltd melakukan recall untuk lebih dari 75.680 unit Kona EV.

Pada Januari-Maret Kona EV hanya terjual 984 unit di Korea Selatan, ini turun 40 persen dari periode sama 2020. Sedangkan ekspor turun 17,9 persen menjadi 7.428 unit.

Pada Oktober 2020, Hyundai sudah meluncurkan facelift Kona versi mesin konvensional, hybrid, dan performa. Namun Kona EV tidak mendapatkan penyegaran.

Kona EV telah meluncur di Indonesia pada November 2020 bersamaan dengan Ioniq EV. Hyundai Motors Indonesia pernah memastikan Kona EV yang dijual di Tanah Air tidak terkait recall masalah baterai.

"Terkait pemberitaan global mengenai recall Kona Electric yang terjadi. Kami sudah berkoordinasi dengan tim global Hyundai, dan kami ingin menginformasikan bahwa unit yang tersedia di Indonesia termasuk yang sudah diterima oleh konsumen aman dan tidak termasuk yang harus di-recall," kata GM Marketing Department HMID Astrid A. Wijana, Jumat (26/2).

(fea)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK