Perusahaan teknologi berbasis aplikasi yang menawarkan layanan transportasi, Gojek, berencana sepenuhnya menggunakan mobil listrik dan sepeda motor listrik pada 2030. Hal ini terungkap dalam laporan sustainability tahunan Gojek yang dirilis pada pekan lalu.
Dalam laporan itu Gojek menjelaskan aplikasi mereka sudah diunduh lebih dari 190 juta kali sejak 2015. Jumlah driver yang saat ini bekerja sama dengan Gojek sebanyak lebih dari 2 juta orang.
Gojek disampaikan dalam laporan telah menggelar sejumlah studi dan proyek untuk peralihan ke kendaraan listrik dengan menggandeng sejumlah produsen otomotif seperti Honda, Gesits, Viar, Toyota, Mitsubishi, dan Niu. Selain itu Gojek bekerja sama pula dengan Pertamina dan Perusahaan Listrik Negara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Studi yang dilakukan di antaranya mencari tahu tentang perbandingan biaya total kepemilikan kendaraan listrik dibanding konvensional, melakukan uji jalan mobil dan motor listrik sebanyak lebih dari 50 unit, serta mempelajari pengembangan stasiun pengecasan dan sistem tukar baterai untuk mencari model bisnis berkelanjutan.
"Dengan studi kelayakan dan proyek percontohan ini, kami menargetkan menemukan solusi pasar yang paling sesuai untuk mempercepat penerapan kendaraan listrik di platform kami dan 100 persen transisi di ekosistem kami pada 2030," tulis Gojek dalam laporan itu.
Menurut penjelasan co-CEO Gojek, Kevin Aluwi, dalam wawancara bersama CNBC, Minggu (2/5), peralihan sepenuhnya ke kendaraan listrik ini bagian dari agenda bernama 'Three Zeros' untuk mencapai zero emissions, zero waste, dan zero socio-economic barriers pada akhir dekade.
Aluwi mengatakan rencana ini tidak mungkin tercapai jika hanya mengandalkan diri sendiri, kata dia dukungan perlu datang dari publik dan kolaborasi swasta untuk membentuk infrastruktur yang mendukung.
![]() |
Lihat juga:PCX Listrik Akan Dipakai 'Ngojek' |
Menurut Aluwi pihaknya melihat minat kuat dari produsen baterai, penyedia material nikel, dan pemerintah Indonesia yang merangkai ekosistem peralihan ke energi hijau.
"Indonesia adalah salah satu negara berbasis transportasi sepeda motor terbesar, jadi ada banyak sekali minat di sekitar ini dari banyak pihak dan kami melihat diri kami sebagai fasilitator utama untuk mewujudkannya," kata Aluwi, disitat dari CNBC.
Pengumuman peralihan ke kendaraan listrik pada 2030 ini dijelaskan berkaitan dengan upaya merger Gojek dengan Tokopedia yang akan membentuk aplikasi multifungsi GoTo. Selain itu strategi Gojek juga merujuk pada langkah IPO (initial public offering).
(fea)