Salah satu asosiasi pengemudi ojek online (ojol), Garda Indonesia, mendukung langkah Gojek yang hendak sepenuhnya menggunakan mobil listrik dan motor listrik mulai 2030.
Ketua Presidium Nasional Garda Indonesia Igun Wicaksono menyampaikan hal tersebut sejalan keinginan pihaknya agar para anggota asosiasi dapat menikmati manfaat motor tanpa emisi.
"Hal ini agar driver ojol mendapatkan nilai ekonomis lebih baik daripada menggunakan motor konvensional yang mengeluarkan biaya tinggi seperti harus membeli BBM dan biaya perawatan motor konvensional yang lebih mahal dari motor listrik," kata Igun saat dihubungi CNNIndonesia.com, Jumat (7/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Igun menjelaskan Garda Indonesia juga punya rencana besar peralihan penggunaan motor dari jenis bensin ke motor listrik bagi para ojol. Kata dia peralihan itu bertahap mulai tahun depan.
"Target Garda Indonesia 2025 penggunaan motor listrik pada ojol bisa terlaksana lebih dari 70 persen. Ada progress penggantian sepeda motor konvensional ke motor listrik setiap tahunnya, pada 2022 ada progress naik 10 persen, tahun 2022-2024 progress 20 persen, 2024-2025 optimis di progress naik 40 persen," ucap dia.
Agar target bisa terealisasi, Igun mengatakan Garda Indonesia bekerjasama dengan produsen motor listrik. Pihaknya juga disebut menyiapkan berbagai konsep infrastruktur seperti stasiun penukaran baterai.
Ia lantas berharap pemerintah mendukung program Garda Indonesia agar semua pengemudi ojol dapat memiliki motor listrik dengan pembiayaan terjangkau.
"Untuk target progress ini driver membeli mandiri dengan fasilitas pembiayaan ekonomis yang terjangkau, kami sedang proses untuk mencarikan lembaga pembiayaan yang terjangkau bagi pengemudi ojol," kata Igun.
(ryh/fea)