EDUKASI & FITUR

Menyoal Chip Semikonduktor yang Bikin Pusing Otomotif Dunia

CNN Indonesia
Rabu, 19 Mei 2021 16:50 WIB
Kelangkaan chip semikonduktor membuat berbagai produsen terpaksa menghentikan produksi mobil di beberapa belahan dunia.
Ilustrasi semikonduktor. (AFP/STR)

Siapa saja yang bermasalah?

Berbagai produsen otomotif global telah mengaku bermasalah suplai chip secara langsung ataupun tidak. Produsen itu di antaranya Ford, General Motors, Honda, Nissan, Toyota, Hyundai, Jaguar Land Rover, Mercedes-Benz, Stellantis, Subaru, dan Volkswagen Group.

Ford mengatakan telah mengantisipasi kondisi kelangkaan lebih parah pada kuartal kedua dan dikatakan masih akan berlanjut sampai akhir 2022. Estimasi kerugian pada tahun ini disebut hingga US$2,5 miliar.

"Ada lebih banyak momen tantangan di depan yang harus kita jalani. Kekurangan semikonduktor dan dampaknya terhadap produksi akan menjadi lebih buruk sebelum akhirnya membaik. Faktanya, kami yakin kuartal kedua akan menjadi rendah pada tahun ini," ucap CEO Ford Jim Farley saat membahas pendapatan perusahaan pada kuartal pertama, dilansir dari The Drive.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

General Motors menjelaskan lima pabrik mereka terpengaruh kelangkaan semikonduktor dengan total potensi kerugian US$2 miliar. Produksi Buick Enclave, Chevrolet Blazer, Camaro, Equinox, Malibu, Silverado, Traverse, Cadillac CT4, CT5, XT4, GMC Arcadia dan Sierra terkendala masalah ini.

Honda sudah menyatakan menunda produksi di 'sebagian besar pabrik di Amerika Serikat' pada Maret. Produksi Accord, Civic, Insight, Odyssey, dan Acura RDX dikurangi karena kelangkaan chip.

Hyundai sempat memberhentikan produksi di pabrik Korea Selatan pada April. Namun disebutkan produksi di AS tidak begitu terpengaruh.

Jaguar Land Rover dilaporkan sudah mengatur volume produksi lebih rendah di Inggris yang menjadi basis Jaguar XE, XF, dan F-Type. Hal yang sama juga diperluas ke produksi Land Rover Discovery Sport dan Range Rover Evoque.

Dua pabrik Mercedes-Benz di Jerman dihentikan sepekan karena kelangkaan chip. Hal ini membuat produksi GLC dan mobil listrik EQC tersendat.

Pabrik Nissan di Smyrna, Tennessee, yang memproduksi Leaf, Maxima, dan Rogue kena dampak. Altima, mobil yang diproduksi di Misissippi, serta Kicks dan Versa, juga mengalami hal sama.

Stellantis mengalami produksi terkait kelangkaan chip di delapan dari 44 total pabrik global mereka. CFO Stellantis Richard Palmer menjelaskan efek kelangkaan chip akan berlangsung hingga 2022.

"Kami tidak punya visibilitas yang baik. Karena itu tidak bijaksana menganggap masalah ini akan hilang," ucap Palmer.

Pabrik Subaru di Lafayette, Indiana, mengalami pemberhentian sementara pada April. Ini mempengaruhi produksi Ascent, Impreza, Legacy, dan Outback.

Toyota saat ini mengaku tidak terlalu bermasalah karena kekurangan pasokan chip. Menurut Toyota pihaknya telah belajar banya dari masalah pasokan serupa pada 2011 saat insiden nuklir terjadi di Fukushima.

Volkswagen Group, yang sudah menyadari minimnya pasokan chip pada Desember 2020, telah menutup sementara pabrik di Slovakia yang menghasilkan Volkswagen Touareg, Audi Q7, Audi Q8, dan Porsche Cayenne.

"Kami telah diberi tahu pemasok dan di Volkswagen Group bahwa kami perlu menghadapi tantangan di kuartal kedua, mungkin lebih menantang daripada kuartal pertama. Nama permainan pada tahun ini fleksibilitas. Kami harus mencoba tetap memproduksi saat kami mendapatkan [chip]," kata dia.

(fea)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER