Nissan mengonfirmasi pemberitaan tentang pemberhentian pengembangan semua jenis sedan di Jepang, termasuk model legendaris Skyline. Asako Hoshino, Executive Vice President of Nissan mengatakan keputusan seperti itu tidak pernah dibuat.
"Ada laporan penghentian pengembangan Skyline pekan lalu dan pengembangan simbol Nissan, tetapi tidak ada fakta bahwa keputusan semacam itu pernah dibuat. Nissan tidak akan menyerah pada Skyline," kata Hoshino, dilansir dari Carscoops, Rabu (16/6).
Berdasarkan pemberitaan yang dirilis Nikkei Asia pada pekan lalu, strategi ini dikatakan agar Nissan lebih fokus pada SUV dan kendaraan listrik. Saat ini ada empat sedan yang dijual Nissan di Jepang, yakni Fuga, Cima, Sylphy, dan Skyline.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Skyline dan sedan lainnya selama ini diproduksi di pabrik Nissan di Tochigi, namun pabrik ini sudah direncanakan memproduksi mobil listrik Ariya. Disebut ada kemungkinan pabrik itu bakal didedikasikan untuk hanya memproduksi kendaraan listrik.
Cerita indah sedan Nissan di Jepang sudah jauh dari masa emas. Pada 2020 keempat sedan itu cuma terjual 5.800 unit dan hanya berkontribusi 1 persen dari total penjualan mobil baru.
Keputusan mengakhiri sedan juga dikatakan tidak berkaitan dengan pengembangan sedan di negara lainnya, namun diyakini bagian rencana memangkas jumlah model sebesar 20 persen pada akhir thaun fiskal yang berakhir Maret 2024. Strategi ini sudah diumumkan pada Mei 2020.
(fea)