PPnBM 100 Persen Diminta Diperpanjang Sampai Akhir Tahun

CNN Indonesia
Kamis, 19 Agu 2021 13:53 WIB
Suasana pameran otomotif GIIAS 2019 di Ice BSD, Serpog, Kamis, 18 Juli 2019. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia --

Asosiasi perusahaan industri otomotif di dalam negeri, Gaikindo, berharap relaksasi PPnBM 100 persen yang akan habis pada Agustus akan diperpanjang pemerintah hingga akhir tahun. Gaikindo mengatakan ingin mengirimkan surat permintaan ini secara resmi ke pemerintah.

PPnBM 100 persen ditujukan untuk 21 mobil di bawah 1.500 cc yang produksi Indonesia dengan kandungan lokal minimal 70 persen. Kebijakan ini seharusnya diberlakukan Maret - Mei, namun pada Juni diperpanjang hingga Agustus.

Setelah Agustus, pemerintah menetapkan PPnBM 25 persen untuk 21 mobil tersebut, ini dampaknya harga mobil akan menjadi lebih mahal dari penerapan PPnBM 100 persen namun masih lebih rendah dari harga normal.

Menurut Gaikindo kebijakan PPnBM 100 persen telah efektif meningkatkan penjualan mobil dan dampaknya positif ke berbagai hal lain. Pada Maret tercatat 84 ribu mobil terjual, naik dari Februari sebanyak 49 ribu unit.

Lantas pada April penjualan nyaris 79 ribu unit, lalu terjadi penurunan pada Mei 54 ribu unit, Juni 72 ribu unit, dan Juli 66 ribu unit.

Penurunan pada tiga bulan terakhir dikatakan karena terganggu masa libur Lebaran dan penerapan PPKM dari pemerintah.

Sementara itu riset pada Mei-Juni dari Institute for Strategic Initiatives (ISI) memaparkan bahwa insentif PPnBM 100 persen telah mendukung momentum pertumbuhan ekonomi, meningkatkan produk domestik bruto, meningkatkan pendapatan rumah tangga, menambah kesempatan kerja, dan meningkatkan penerimaan negara.

Lembaga kajian kebijakan pemerintah ini juga memberikan rekomendasi kepada pemerintah agar memperpanjang insentif PPnBM.

Luky Djani, salah satu peneliti ISI, menyampaikan, insentif PPnBM tidak hanya menguntungkan industri otomotif tetapi juga berdampak luas di sektor hulu dan hilir.

"Di sini kami melihat bahwa kita perlu memikirkan terutama dari Kemenperin dan Kemenko Perekonomian agar kebijakan ini dilanjutkan," kata dia saat webminar Webinar 'Evaluasi Dampak Program Relaksasi PPnBM DTP Kendaraan Bermotor' yang digelar virtual oleh Gaikindo, Kamis (19/8).

Ketua Gaikindo Yohannes Nangoi mengatakan sejauh ini pihaknya belum meminta secara resmi kepada pemerintah untuk memperpanjang insentif PPnBM 100 persen, namun dia berharap hal itu bisa bisa terjadi.

"Kami baru memberi isyarat-isyarat sedikit ke pemerintah, karena saya tau pemerintah lagi repot sekarang, ada kemungkinan tidak diperpanjang? Setelah melihat presentasi ISI ini kelihatannya kebijakan tersebut menguntungkan semua pihak," kata Nangoi.

"Mungkin kami akan memberanikan diri menulis surat ke pemerintah agar relaksasi PPnBM ini bisa diperpanjang sampai akhir tahun," ucap Nangoi lagi.

Jika tidak diperpanjang?

Apabila insentif PPnBM 100 persen yang berakhir Agustus tidak diperpanjang, maka penerapannya beralih sesuai skema yang sudah ditentukan yaitu pemberian insentif PPnBM sebesar 25 persen.

Ketua I Gaikindo Jongkie D. Sugiarto menjelaskan jika PPnBM 100 persen tidak diperpanjang, yang berarti PPnBM 25 persen diberlakukan September - Desember, harga 21 mobil yang termasuk dalam kebijakan ini akan menjadi lebih mahal.

Menurut Jongkie masyarakat yang tadinya mau membeli di antara 21 mobil itu bisa jadi tidak mau beli.

"Bukan mustahil angka 75 ribu - 85 ribu unit [penjualan bulanan mobil karena PPnBM 100 persen] turun ke 60 ribu, ini perkiraan," kata Jongkie.

Jongkie menilai jika penjualan turun maka penerimaan pemerintah pusat dan daerah melalui berbagai pajak seperti Pajak Pertambahan Nilai (PPn), Bea Balik Nama (BBN), Pajak Kendaraan Bermotor (PKB), dan sebagainya akan ikut menurun.

Jongkie menyatakan selama penerapan PPnBM 100 persen 'semua pihak merasa senang' sebab itu dia menilai lebih baik diperpanjang.

"Ini dilematis, tidak diperpanjang [penjualan] bisa turun. Kalau turun dampaknya penerimaan pemerintah akan turun, PPn, BBN, PKB. Lebih bagus ini dijalankan terus agar pendapatan meningkat, awal tahun depan atau bagaimana," kata Jongkie.

(fea)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK