Ahli soal Pemotor Halangi Jalur Penyelamat: Mereka Tak Paham

CNN Indonesia
Selasa, 31 Agu 2021 14:46 WIB
Praktisi keselamatan berkendara mengomentari kejadian sekelompok biker menutupi akses jalur penyelamatan rem blong.
Jalur yang menjulang ke atas ini hanya boleh digunakan saat mobil dalam kondisi darurat atau rem blong. (Foto: disperkimhub.wonosobokab.go.id)
Jakarta, CNN Indonesia --

Rombongan pengendara sepeda motor yang nongkrong di jalur penyelamatan rem blong dinilai sebagai bukti bahwa tingkat pengetahuan masyarakat atas keselamatan lalu lintas masih sangat rendah.

Hal ini dikatakan praktisi keselamatan berkendara Jusri Pulubuhu menyikapi viralnya foto penampakan sekelompok pengendara menjadikan akses masuk jalur penyelamatan sebagai area pemberhentian.

"Sangat jelas merepresentasikan kondisi orang masyarakat Indonesia yang masih sangat lemah pemahaman tentang masalah keselamatan di jalan. Jadi mungkin mereka tahu tapi tidak ngerti," kata Jusri saat dihubungi, Selasa (31/8).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Foto itu menjadi viral usai menyebar di berbagai media sosial kemudian mendapat berbagai tanggapan dari netizen.

"Lagi-lagi terjadi berkumpul di jalur penyelamatan, area ini diperuntukkan bagi kendaraan yang sedang mengalami darurat seperti rem blong atau kejadian lainnya," tulis deskripsi dalam unggahan dikutip Senin (30/8).

[Gambas:Instagram]

Area yang ditutupi pengendara itu merupakan jalur penyelamat (emergency safety area) yang berfungsi sebagai penyerap laju kendaraan kecil maupun besar.

Area landasan konturnya dibuat kasar dan bergelombang untuk menjebak atau mengunci kendaraan yang tak bisa melambat karena bermasalah, misalnya pada pengereman.

Pengemudi kendaraan seperti itu dapat mengarahkan kendaraannya ke area tersebut hingga berhenti aman, sekaligus tidak membahayakan pengguna jalan lainnya.

Jalur penyelamatan ini biasanya terletak di kiri jalan ruas tol atau jalan perbukitan yang memiliki turunan panjang dan curam serta berkelok.

"Nah ini yang mereka tidak dipahami sehingga mereka akhirnya milih nyantai di sana," kata dia.

Jusri mengatakan sudah seharusnya pemerintah atau kepolisian bersikap pro aktif dengan fenomena ini.

Pro aktif di sini bukan lagi menjaga atau berpatroli di sekitar area tersebut, melainkan melakukan sosialisasi kepada masyarakat mengenai fungsi dari jalur keselamatan di jalan raya atau tol.

"Jadi harusnya, tapi pro aktif. Bagaimana caranya seluruh stakeholder harus berpartisipasi mensosialisasikannya," ucap Jusri.

(ryh/fea)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER