Paris mulai menerapkan pembatasan kecepatan kendaraan 30 km/jam. Kebijakan tersebut sebagai upaya mengurangi polusi dan meningkatkan keselamatan antar pengguna jalan.
Selain membatasi kecepatan, pemerintah setempat juga menyingkirkan 60 ribu dari 144 ribu tempat parkir di jalan umum yang selanjutnya akan diarahkan memanfaatkan tempat parkir bawah tanah.
Beberapa trotoar juga akan diperlebar sehingga memungkinkan lebih banyak ruang untuk berjalan kaki. Kemudian pepohonan dan tanaman ditambah, serta jalur sepeda dipasang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejumlah negara di Eropa terus berupaya menekan menekan emisi gas buang kendaraan. Mulai dari membuat aturan menargetkan produksi mobil hybrid dan listrik lebih banyak dari mobil konvensional untuk beberapa tahun ke depan sampai dengan membatasi gerak mobil-mobil konvensional untuk di sejumlah wilayah.
Kebijakan membatasi kecepatan kendaraan 30 km/jam di Paris menuai kritik sebab diragukan dapat mengurangi polusi dari kendaraan bermotor.
Beberapa kritikus mengatakan hal itu akan memperburuk kemacetan lalu lintas pada jam-jam sibuk kota dan bahkan dapat meningkatkan emisi gas rumah kaca.
Menurut jajak pendapat Balai Kota Paris, 59 persen penduduk kota mendukung batas baru yang mulai berlaku hari Senin, (30/8). Tapi penolakan terhadap aturan ini tetap ada.
Seorang pengemudi pengiriman mengaku terjebak kemacetan dan mengatakan perubahan itu 'mengerikan'.
"Itu mengerikan. Kami tidak punya waktu. Saya mengalami kemacetan lalu lintas di mana-mana. Kami tidak punya waktu," katanya kepada afiliasi CNN, BFMTV, yang tidak disebutkan namanya, dikutip Rabu (1/9).
Lihat Juga : |
Pengemudi lain mengatakan seolah-olah pengemudi mobil konvensional mengendarai motor listrik serta menyebut aturan "gila".
Wakil Walikota Paris David Belliard berharap batas aturan itu bisa menekan warga menggunakan kendaraan dan beralih ke kendaraan ramah lingkungan dan meningkatkan budaya jalan kaki, penggunaan transportasi umum, dan bersepeda.
Sementara itu pembatasan kecepatan kendaraan di Paris disebut berpotensi mengurangi kecelakaan di jalan sekitar 25 persen dan kecelakaan fatal hingga 40 persen, mengacu pada studi Organisasi Kesehatan Dunia.
Polusi suara juga akan diprediksi berkurang setengahnya. Mereka menyebut kebisingan lalu lintas memiliki dampak fisik dan psikologis negatif, termasuk stres, insomnia, dan depresi.
Perubahan aturan ini sebelumnya sudah mulai disosialisasikan melalui konsultasi publik yang diadakan pada Oktober dan November 2020, yang melibatkan lebih dari 5.700 orang.
(ryh/ryh/mik)