Lesu Pasar Mobil RI dan Asa di Pameran Otomotif

CNN Indonesia
Kamis, 02 Sep 2021 19:20 WIB
Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) masih yakin 750 ribu unit mobil terjual.
Pembebasan PPnBM 100 persen diharapkan lanjut sampai Desember 2021. (Foto: CNN Indonesia/Febri Ardani)

Mengutip data Gaikindo pada 2019, wholesales atau distribusi dari pabrik ke dealer mencapai 1.031.907 unit. Sementara periode yang sama 2020 berkurang hampir setengahnya atau sebanyak 532.407 unit.

Penjualan retail (dari dealer ke konsumen) juga turun nyaris 50 persen. Pada 2019 penjualan retail dapat mencapai 1.045.717 unit, sedangkan 2020 berjumlah 578.762 unit.

Sementara 2021, penjualan berhasil mengalami perubahan ke arah lebih baik. Tren penjualan naik meskipun di awal tahun sempat sengal-sengal. Pasar mobil menunjukkan tren positif usai disetrum relaksasi Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) sebesar 100 persen dimulai Maret.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Periode Januari-Juli 2021 wholesales mencapai 460.105 unit atau naik 60,8 persen dari periode yang sama 2020 sebanyak 286.217 unit. Kemudian retail Januari-Juli 2021 naik 38,5 persen menjadi 451.872 unit, dari sebelumnya pada tujuh bulan 2020 hanya 326.379 unit.

Asa PPnBM 25 persen mobil baru

Pasar mobil baru dalam negeri masih menunjukkan tren positif meski dipengaruhi pandemi covid-19. Penjualan mobil terdongkrak imbas PPnBM 100 persen mulai Maret hingga 31 Agustus 2021.

Per 1 September 2021, potongan PPnBM yang semula 100 persen berubah menjadi 25 persen. Kebijakan ini secara otomatis mendongkrak harga jual mobil baru hingga puluhan juta rupiah.

"Itu wilayahnya pemerintah dan sata belum tahu, tapi harapannya diperpanjang [relaksasi PPnBM 100 persen]," kata Sekretaris Umum Gaikindo Kukuh Kumara.

Menurut Kukuh penjualan mobil tahun ini akan semakin terbantu bila pemerintah melanjutkan PPnBM 100 persen sampai Desember. Sebab sudah terlihat efeknya selama enam bulan lalu.

Relaksasi PPnBM 100 persen untuk mobil sampai 1.500 cc tidak hanya berdampak positif pada penjualan dan bisnis otomatis, melainkan juga membuka lapangan pekerjaan di tengah pandemi covid-19.

"Ya karena permintaan naik otomatis pekerja yang sebelumnya putus kontrak, ya dibuka lagi. Jadi banyak pabrikan langsung rekrut lagi," tutup Kukuh.

(ryh/mik)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER