Daftar Kendaraan Taktis AS Ditinggal di Afghanistan

CNN Indonesia
Jumat, 03 Sep 2021 14:36 WIB
Ada empat kendaraan taktis yang ditinggal militer AS di Afghanistan.
Kendaraan taktis militer AS, M1117 Armored Security Vehicle. (Foto: Jarek Tuszyński via Wikimedia Commons ( CC-BY-SA-3.0))

Oshkosh L-ATV

Oshkosh L-ATV (Light Combat Tactical All-Terrain Vehicle) adalah kendaraan taktis lapis baja untuk medan tempur ringan.

L-ATV Oshkosh diklaim memberikan tingkat perlindungan yang serupa dengan desain kelas Mine Resistant Ambush Protected (MRAP), tetapi jauh lebih berat dan memiliki perlindungan jauh lebih banyak dari model M1114 lapis baja.

Mobil tempur itu didesain dan diproduksi industri khusus truk dan kendaraan militer asal AS, Oshkosh. Perusahaan membanderol kendaraan itu mulai dari US$250 ribu hingga US$560 ribu, atau senilai Rp3,5-7,9 miliar (kurs Rp 14.268).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

L-ATV Oshkosh memiliki bobot 4.657 kilogram dengan panjang 6,2 meter, lebar 8,2 meter, tinggi 2,6 metrer. Di dalamnya terdapat satu kursi pengemudi dan 3 kursi penumpang.

Kendaraan dilengkapi mesin diesel 6.6-liter yang diproduksi perusahan General Motors. Mesinnya mampu menyemburkan tenaga 340 hp. Klaim militer AS, kendaraan taktis ini dapat dipacu hingga kecepatan 110 km/jam.

Humvee

Humvee adalah kendaraan taktis paling dikenal di seluruh dunia. Humvee untuk militer AS sistem penggerak empat roda awalnya diproduksi AM General pada 1984.

Kendaraan ini dikenal sebagai kendaraan serbaguna dengan kemampuan tinggi (High Mobility Multipurpose Wheeled Vehicle).

Humvee digunakan secara luas dalam Perang Teluk tahun 1991, dan andal dioperasikan di medan gurun. Akhirnya Humvee juga tersedia untuk versi sipil yaitu Hummer dan membidik konsumen berkocek tebal di dunia.

Untuk versi militer, Humvee memiliki bobot kotor 3.493 hingga 3.856 kilogram. Mobil itu memiliki dimensi panjang 4,57 meter, lebar 2,16 meter, tinggi 1,83 meter yang dapat direduksi menjadi 1,37 meter.

AM General membanderol kendaraan taktis itu mulai US$220 ribu hingga US$251 ribu atau senilai Rp3,1 hingga Rp3,5 miliar belum termasuk alat persentaan.

(can/mik)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER