Jakarta, CNN Indonesia --
Kaki-kaki mobil meliputi ban, pelek, suspensi rentan mengalami kerusakan yang berpotensi menurunkan kenyamanan berkendara. Kaki-kaki mobil umumnya dipakai untuk waktu lama tergantung kondisi yang mempengaruhi kekuatannya.
Misalnya ban, dan suspensi serta komponen pendukungnya yang secara tiba-tiba bisa aus atau rusak tergantung pemakaian dan kontur jalan. Karena itu bagian kaki-kaki butuh perhatian. Untuk mengetahui kaki-kaki mobil bermasalah ada caranya, berikut rangkumannya:
Ban aus
Kondisi ban aus sebenarnya berhubungan dengan rusaknya kaki-kaki mobil. Namun, hal tersebut jarang dipahami pemilik kendaraan karena mengira penyebabnya salah memposisikan ban.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karena itu, jika kita menemukan ban kendaraan aus, dengan ciri keausan tidak merata dan terjadi hingga ke telapak bagian dalam, segera atasi masalah dengan mengganti ban. Kalau sudah diganti, pastikan untuk menjaga tekanan angin sesuai yang direkomendasikan untuk tiap bannya.
Tapak ban terkikis
Tapak ban terkikis bisa jadi salah satu tanda kalau kaki-kaki mobil rusak. Seringnya, permukaan tapak ban terkikis tidak merata (bergelombang searah dengan putaran roda) disebabkan oleh rusaknya shockbreaker.
Selain berpengaruh pada fungsi ban, kerusakan shockbreaker juga menyebabkan rembesan oli menetes ke luar dari komponen itu.
Cara mengetahui kaki-kaki mobil rusak di bagian shockbreaker adalah dengan menggenjot ujung kap mesin atau bagasi mobil beberapa kali menggunakan tangan. Kalau mobil hanya berayun sekali setelah tekanan tangan dilepaskan dari kap, itu tandanya peredam getar mobil dalam kondisi baik. Namun, kalau mobil sampai berayun beberapa kali, maka sudah pasti shockbreaker rusak dan perlu diganti.
Pelek oenyok atau retak
Selanjutnya, cara mengetahui kaki-kaki mobil yang sedang rusak bisa dengan cek kondisi pelek kendaraan. Kalau dari luar kondisi fisiknya mengalami kerusakan, seperti ada tanda-tanda retak, penyok, maka sudah pasti terjadi masalah.
Kita sebagai pemilik mobil harus bertindak cepat dengan melakukan penggantian pelek ke komponen baru atau memperbaikinya di bengkel yang melayani repair pelek.
Bila tidak lekas diperbaiki, velg penyok akan membuat kendali mobil tidak stabil dan membahayakan pengemudi di dalamnya.
Spooring berubah
Spooring mobil merupakan setelan sudut keselarasan roda dengan permukaan jalan. Setiap mobil biasanya akan menjalani servis spooring rutin untuk menyelaraskan roda dengan jalanan. Akan tetapi, bila arah sudut keselarasan roda terlihat berubah saat servis spooring meski sudah beberapa kali dilakukan penyelarasan, itu tandanya kaki-kaki mobil Anda bermasalah.
Cara mengetahui kaki-kaki bermasalah melalui spooring yakni dengan menempatkan setir pada kondisi lurus. Kemudian, coba jalankan mobil pada kecepatan sedang, 40-60 km per jam.
Kalau saat melaju terdeteksi arah mobil melenceng atau condong ke sisi kiri dan kanan, maka Anda bisa melakukan spooring. Tapi kalau sudah selesai spooring dan mobil tetap condong berat ke kanan atau kiri, maka bisa dipastikan kaki-kaki mobil bermasalah.
Arah roda berubah
Salah satu cara untuk mengetahui kaki-kaki mobil rusak adalah dengan melihat arah pergerakan roda. Kalau saat berkendara Anda merasakan roda tak stabil, bergerak ke kiri dan kanan, serta mobil terasa melayang diikuti setir yang terasa liar, maka artinya fungsi tie rod mobil sudah rusak.
Perlu diketahui, pada mobil dengan sistem kemudi rack and pinion, bagian tie rod end dan long tie rod merupakan komponen yang paling gampang terganggu. Jadi, kalau kita merasakan arah roda berubah saat mengendarai mobil, itu artinya perlu melakukan pengecekan pada tie rod.
Timbul bunyi dan roda bergoyang
Apakah kita pernah merasakan roda mobil kurang stabil dan bergoyang saat melintasi jalan bergelombang dan berlubang? Kalau iya, itu menjadi salah satu tanda kaki-kaki mobil bermasalah yang terdapat pada bagian ball joint.
Ketika ball joint sudah afkir, maka gejala awal yang terdeteksi kaki kaki mobil bunyi kletek kletek dan roda bergoyang saat di jalanan tak rata. Getaran pada roda ini juga bisa merembet ke bagian lingkar setir yang ikut tidak stabil.
Muncul suara dengung
Cara mengetahui kaki-kaki mobil rusak berikutnya engan mendengarkan kemunculan bunyi dengung. Berbeda dari kerusakan lain yang menyebabkan suara keras dan mengganggu, masalah pada kaki-kaki mobil, terutama di bagian bearing, akan memunculkan bunyi dengung.
Tanda lainnya juga bisa berupa bunyi mirip logam tergerus saat Anda mengendarai mobil dalam kecepatan relatif rendah. Untuk memastikannya, kita bisa membelokkan roda ketika mobil berjalan.
Kalau saat mobil dibelokkan ke kiri, suara dengung hilang, itu tandanya bearing sisi kiri yang rusak. Sebaliknya, bila mobil digerakkan ke kanan dan suara dengung hilang, tandanya bearing sisi kanan yang rusak.
Limbung saat menikung
Apabila mobil terasa limbung saat berada di tikungan, itu artinya ada komponen pendukung kaki-kaki mobil yang rusak. Komponen pendukung yang dimaksud bushing, seperti stabilizer dan swing arm yang gunanya menstabilkan gerakan kendaraan saat di tikungan.
Kalau bushing ini rusak, maka akan muncul suara kletek-kletek dan mobil terasa melayang, serta limbung ketika harus berbelok.
Per bermasalah
Per mobil sebenarnya termasuk komponen yang jarang sekali mengalami masalah. Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan kerusakan pada komponen tersebut. Sebaiknya, kita tidak menyepelekan bagian per karena kalau sudah rusak, gejalanya cenderung susah dideteksi hingga menyebabkan per daun dan per keong patah.
Kalau sampai per daun dan per keong patah, maka otomatis bagian kaki-kaki mobil ikut bermasalah.
Cara mengetahui kaki-kaki mobil bermasalah pada per adalah suara berderit dan efek bunyi seperti menggerus. Sedangkan, jika masalahnya pada per keong, tidak ada tanda-tanda yang ditimbulkan hingga per tersebut patah.
Rem bermasalah
Untuk mengetahui kaki-kaki mobil rusak yang terakhir yakni melalui rem. Kalau rem terasa kurang nyaman ketika diinjak, maka itu tandanya ada masalah.
Kira bisa mencoba dua cara ampuh mengetes kondisi kaki-kaki mobil melalui fungsi rem. Pertama, tekan secara teratur pedal rem saat mobil dalam kondisi berhenti. Jika terasa agak membal, maka itu tandanya ada sedikit udara dalam salurannya.
Kedua, jalankan mobil dalam kecepatan sedang antara 40-60 km/jam, kemudian injak rem. Kalau kita butuh tenaga lebih banyak untuk menginjak pedal rem demi menghentikan mobil, maka kemungkinan booster rem rusak.
Namun, itu bisa juga penyebabnya adalah karena minyak rem kurang dengan tanda injakan pedal rem kedua lebih berat daripada pertama.