Sekretaris Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Kukuh Kumara menjelaskan relaksasi PPnBM 100 persen mampu menyelamatkan para pekerja pabrik mobil dan industri pendukung di tengah covid-19 yang melanda Indonesia sejak awal 2020.
Kondisi ini patut disyukuri sebab sebelumnya mereka terpaksa berhenti bekerja akibat perusahaan memilih tidak memperpanjang kontrak akibat permintaan mobil berkurang.
"Jadi yang kemarin sudah putus kontrak dan tidak diperpanjang, ya pada rekrut lagi mereka karena permintaan mobil naik lagi. Dan ini jangan hanya dibilang kehilangan pemasukan dari PPnBM, tapi kan pajak lainnya dari mobil baru tetap masuk," ucap Kukuh.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Business Innovation and Sales & Marketing Director Honda Prospect Motor (HPM), Yusak Billy menambahkan mengapresiasi relaksasi pajak untuk sektor otomotif. Penjualan mobil Honda tumbuh sejak awal 2021.
"Berdasarkan kondisi aktual pasar di beberapa bulan terakhir, insentif seperti PPnBM 100 persen efektif dalam mendongkrak penjualan mobil, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi secara umum di Indonesia," ujar Billy.
Per 1 September 2021 relaksasi 100 persen secara otomatis diganti sehingga PPnBM yang dikenakan kini menjadi 25 persen.
Sejumlah merek mobil juga telah mengubah harga jual produknya menyesuaikan PPnBM 25 persen. Dari pantauan kenaikan harga jual roda empat mulai dari belasan hingga puluhan juta rupiah.
Sejauh ini belum ada kepastian mengenai apakah PPnBM 100 persen kembali diperpanjang atau tidak. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) selaku pihak yang mengatur ketentuan ini juga belum memberi kepastian mengenai PPnBM 100 persen diperpanjang sampai Desember 2021 atau tidak.
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) selaku pembina produsen otomotif dan Gaikindo, sebagai asosiasi yang membawahi pabrikan mendukung penuh jika relaksasi PPnBM 100 persen diperpanjang.
Dengan perpanjangan PPnBM 100 persen, bukan tidak mungkin keyakinan Gaikindo sebesar 750 ribu unit kendaraan roda empat atau lebih akan terjual di tahun ini akan terwujud.
(ryh/ryh/mik)