Merugi, Ford Tutup Pabrik di India

CNN Indonesia
Jumat, 10 Sep 2021 10:44 WIB
Produsen otomotif asal Amerika Serikat (AS), Ford memutuskan untuk menghentikan operasional pabriknya di India secara bertahap.
Ford Ranger salah satu pikap andalan di India. (Foto: Dok. Ford)
Jakarta, CNN Indonesia --

Produsen otomotif asal Amerika Serikat (AS), Ford memutuskan untuk menghentikan operasional pabriknya di India karena tidak kunjung untung. Ford mengalami kerugian sebesar US$2 miliar atau sekitar Rp28 triliun di India.

Pengumuman ini merupakan pukulan bagi Perdana Menteri Narendra Modi di saat negeranya mendesak bisnis asing untuk memproduksi barang otomotif secara masif di India. Sebelumnya Harley-Davidson telah mengumumkan menyerah tahun lalu dan General Motors pada 2017 di India.

"Kami belum dapat keuntungan dalam jangka panjang yang mencakup manufaktur kendaraan domestik India," kata presiden dan direktur pelaksana Ford India, Anurag Mehrotra dalam sebuah pernyataan dikutip dari AFP, Jumat (10/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ford akan menghentikan pabrik Sanand di Gujarat barat. Sementara pabrik perakitan mesin dan kendaraan di Chennai akan ditutup kuartal kedua 2021.

Mehrotra menyebutkan sekitar 4.000 karyawan akan terpengaruh atas keputusan ini.

Analis IHS Markit Gaurav Vangaal menjelaskan hengkangnya Ford dari India merupakan "fenomena" luar biasa di industri otomotif India, mengingat India berada urutan kelima terbesar di industri otomotif global.

"Mereka adalah satu-satunya pembuat mobil yang mengirimkan mobil dari India ke Amerika Serikat. Dan mereka akan keluar pada saat kita (India) sedang mendiskusikan insentif terkait produksi untuk otomotif," ucap Gaurav Vangaal.

Federasi Asosiasi Otomotif untuk segmen retail terkejut dengan pengumuman tersebut dan mengkhawatirkan karyawan-karyawan Ford di pabrik dan dealer mobil yang terkena dampak. Namun menurut presiden asosiasi, Vinkesh Gulati, pihak Ford sudah menjanjikan kompensasi untuk para karyawannya.

"Mehrotra menelepon saya secara pribadi dan meyakinkan bahwa mereka akan memberikan kompensasi yang memadai kepada dealer yang terus menawarkan layanan kendaraan kepada pelanggan," ucap Vinkesh Gulati.

"Meskipun ini adalah awal yang baik, itu tidak cukup," tukas Gulati kemudian.

Pasar mobil India didominasi Suzuki yang menguasai lebih dari 50 persen penjualan kendaraan penumpang melalui mobil 'murah'.

Ford mulai masuk pasar India pada 1990an. Namun kini pabrikan asal AS itu cukup tertekan dan berjuang untuk meningkatkan pangsa pasar di tengah harga jual produk mobil di India yang sangat kompetitif.

Pada 2019, Ford sudah mengalihkan aset India ke perusahaan patungan dengan raksasa lokal Mahindra & Mahindra. Namun akhirnya Ford juga membatalkan perjanjian pada awal tahun ini, dengan alasan perubahan kondisi bisnis selama pandemi virus corona.

(afp/rhy/mik)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER