Konsumen Jeep di Indonesia, Muhammad Al Abdullah mengaku kecewa atas hasil investigasi mengenai kecelakaan Jeep Grand Cherokee Summit yang salah satu fitur keselamatan, yakni kantong udara tidak mengembang.
Pria karib disapa Memet ini justru menuding Jeep tidak bekerja maksimal dalam penyelidikan.
"Tentunya saya kecewa dengan tanggapan dari mereka. Apa yang dijabarkan dalam penjelasannya sangat tidak logis apabila melihat kondisi mobil," ucap Memet kepada ketika dihubungi CNNIndonesia.com, Jumat (17/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Memet lantas menegaskan jika Jeep dan DAS serta pihak yang terkait terlalu cepat mengambil kesimpulan dengan menyebutkan tidak ada cacat produksi pada Jeep yang ia kendarai.
"Kalau secara "awam" saya menilai bahwa mereka mengambil kesimpulan itu karena saya tidak mati dan tidak cedera. Saya sangat yakin apabila ada korban jiwa pasti beda tanggapan mereka," ucap Memet.
Sebelumnya kecelakaan menimpa Jeep yang dikendalikan Memet. Mobilnya menabrak truk. Ia juga menjelaskan fitur keselamatan pada mobilnya tidak bekerja maksimal.
Memet merasa dirugikan dalam kecelakaan itu karena perangkat pada mobil yang ia kendarai seperti airbag dan Active Brake Collision System (ABCS) tidak berfungsi baik dalam kecelakaan di Tol Kanci pada 15 Juli itu.
Lihat Juga :![]() Edukasi dan Fitur Penyebab Airbag Tak Mengembang Seperti Kasus Eks Bos Jeep RI |
Sementara itu prinsipal Jeep telah menyelesaikan penyelidikan dan ditemukan bila tidak ada cacat produksi pada mobil tersebut meski terdapat tudingan dari konsumen.
"Tidak ada tanggung jawab manufaktur yang ditemukan dalam insiden ini. Seat belt menjadi sistem penahan keamanan utama dalam kendaraan pada saat kejadian," tulis DAS Indonesia selaku distributor merek Jeep di Indonesia dalam keterangannya dikutip Jumat (17/9).
Menurut Jeep, area tabrakan atau tumbukan utama berada di bagian atas dari area fokus sensor Supplemental Restraint System bekerja, dengan energi benturan yang dihamburkan oleh berbagai struktur lembaran logam. Ini menyebabkan laju perlambatan yang diperlukan untuk mengaktifkan sistem airbag tidak terpenuhi.