Aksi Boikot Toyota Diduga Hambat Kemajuan Mobil Listrik di AS

CNN Indonesia
Kamis, 23 Sep 2021 13:59 WIB
Mobil listrik Toyota diperkenalkan di Bali. (Foto: Toyota Astra Motor)
Jakarta, CNN Indonesia --

Para pemerhati lingkungan di Amerika Serikat (AS) menyerukan untuk memboikot Toyota karena diduga memperlambat kemajuan teknologi mobil listrik (EV). Toyota dinilai masih fokus ke mobil hybrid dan konvensional di tengah maraknya produsen otomotif global memperbanyak volume mobil listrik.

Mengutip Electrek, Kamis (23/9), Toyota sebelumnya sebagai pioner kendaraan ramah lingkungan di AS dengan produk mobil Prius hybrid mulai 1997. Namun beberapa tahun terakhir perusahaan otomotif asal Jepang itu dianggap seakan "membiarkan" pabrikan lainnya menyusulnya dengan berbagai teknologi mobil listrik.

Ihwal tudingan ini muncul usai pemerhati lingkungan melihat gelagat Toyota tidak serius dalam pengembangan mobil listrik, sementara pabrikan global lain semakin gencar mempromosikan kendaraan murni bertenaga listrik. Dan Toyota seolah-olah membiarkan konsumen "kecanduan" dengan mobil konvensional.

Amarah pemerhati lingkungan semakin besar setelah mendengar ada upaya dari pabrikan Toyota melobi pemerintah AS. Toyota pun dikabarkan menentang program insentif mobil listrik di AS.

Di satu sisi, Toyota mengklaim menambah investasi untuk kendaraan listrik dengan melobi pemerintah AS untuk memperbarui insentif kendaraan listrik bahkan sebelum ada pembahasan bonus para pekerja serikat.

Toyota pun menyanggah tudingan para pemerhati lingkungan di AS. Pabrikan menjelaskan sangat mendukung rencana pemerintah AS terkait kebijakan industri mobil listrik AS karena sadar akan risiko masa depan iklim dunia.

Kendati demikian, pendiri kelompok advokasi EV AS, Paul Scott terus menentang klaim Toyota dan menggelar aksi protes di kantor Toyota Santa Monica beberapa waktu lalu.

"Saya bekerja di dealer EV, meskipun itu bukan Toyota, dan saya dapat memberi tahu Anda bahwa ini adalah kesempatan terbaik untuk perubahan, di samping undang-undang federal. Toyota layak [diboikot] karena mereka membuat kita kecanduan bensin," kata Scott.

Pada 21 September, sekitar 15 kelompok pemerhati lingkungan bergabung untuk menandatangani surat yang dilayangkan kepada Toyota. Mereka meminta untuk duduk bersama presiden dan CEO Toyota Motor Amerika Utara Tetsuo Ogawa untuk membahas masalah tersebut.

"Sebagai organisasi yang prihatin dengan konsekuensi di masa depan, kami meminta Toyota untuk tidak menghalangi pendanaan kongres dari visi presiden. Sebaliknya, kami mendesak Anda [Toyota] untuk sepenuhnya mendukung investasi kendaraan listrik baterai di semua moda transportasi, dan kebutuhan infrastruktur lainnya," tulis surat itu dilansir Paultan.



(mik)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK