Chery Motor Indonesia (CMI) menyatakan tidak berniat memasarkan mobil impor utuh atau Completly Build Up (CBU) di dalam negeri. Perusahaan bakal menjual mobil buatan dalam negeri namun tidak dilakukan sendiri, melainkan menumpang di pabrik independen.
GM Marketing CMI Rifkie Setiawan menjelaskan strategi perusahaan pada tahap awal meniagakan produk rakitan lokal dengan skema Completely Knock Down (CKD).
Ada dua pabrik yang sedang dalam penjajakan, pertama yaitu Gaya Motor yang diketahui melayani perakitan berbagai merek mobil untuk pasar Indonesia, mulai dari Isuzu, UD Truck, Mini, hingga BMW.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lalu kedua pabrik di Bekasi, Jawa Barat yang diduga menjadi fasilitas produksi Hyundai H1.
"Kami akan bekerjasama dengan salah satu perusahaan atau factory assembly di Indonesia," kata Rifkie saat ditemui di Jakarta, Jumat (28/1).
Ia menerangkan strategi demikian kemungkinan bakal berlangsung paling tidak dua tahun. Baru setelah itu CMI dikatakan bakal mendirikan pabrik untuk kebutuhan pasar di Indonesia dan menperluas ekspansi ekspor.
"Jadi sampai dua tahun sampai pabrik kami jadi, nah setelah itu kami akan fokus untuk produksi di pabrik kami sendiri," ucap dia.
Lihat Juga : |
Chery diketahui bukan merek baru untuk pasar otomotif Tanah Air. Chery pertama kali masuk ke Indonesia pada 2006 melalui Indomobil Group yang saat itu mendirikan perusahaan patungan bersama Chery Automobile Co.Ltd bernama Unicor Prima Motor.
Namun kiprahnya tak berlangsung lama. Aktivitas penjualan Chery terpantau hanya berlangsung hingga 2013.
Sedangkan saat ini CMI disebut telah menyiapkan tiga mobil baru sekaligus yaitu Tiggo 4 Pro, Tiggo 7 Pro, dan Tiggo 8 Pro. Ketiga mobil ini yang akan menjadi amunisi perdana perusahaan bakal pasar dalam negeri.
(ryh/fea)