Daihatsu telah mengajukan lima model mobil kepada pemerintah untuk bisa mendapatkan insentif berupa relaksasi Pajak Penjualan atas Barang Mewah yang Ditanggung Pemerintah (PPnBM-DTP) tahun ini. Model-model itu untuk Low Cost Green Car (LCGC) maupun non-LCGC.
Sebelumnya, pemerintah resmi perpanjang masa pemberian insentif PPnBM-DTP untuk kendaraan bermotor.
"Statusnya saat ini kami baru mendaftarkan, kami sedang menunggu approval dari Kemenperin. Jadi mari kita tunggu informasi selanjutnya, apakah model dan varian yang diajukan oleh Daihatsu, baik yang LCGC maupun non-LCGC, sama atau tidak yang diajukan dengan yang disetujui oleh pemerintah," kata Marketing & Customer Relations Division Head PT Astra International Daihatsu Sales Operation (AI-DSO) Hendrayadi Lastiyoso.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Insentif untuk model LCGC diberikan pada kuartal pertama dengan tarif PPnBM sebesar 0 persen, diikuti kuartal kedua sebesar 1 persen, kuartal ketiga 2 persen, dan kuartal keempat tarif PPnBM yang dikenakan akan dibayar penuh oleh pelanggan sebesar 3 persen.
Untuk model LCGC, Daihatsu mendaftarkan seluruh varian untuk model Ayla dan Sigra dengan total 22 varian. Jika dirinci, model Ayla terdiri dari 12 varian dan model Sigra 10 varian.
Sementara untuk non LCGC, insentif diberikan pada kuartal pertama dengan tarif PPnBM sebesar 7,5 persen, diikuti kuartal kedua hingga kuartal keempat yang akan dibayar penuh oleh pelanggan sebesar 15 persen.
Model non-LCGC yang diajukan Daihatsu totalnya sebanyak 29 varian, antara lain model Rocky sebanyak 10 varian (6 varian 1,2L dan 4 varian 1,0L) serta Terios sebanyak 4 varian.
Selain itu, model Xenia juga diajukan untuk mendapat diskon PPnBM sebanyak 15 varian, terdiri dari 11 varian 1,3L dan 4 varian 1,5L mengutip Antara.
(antara/mik)