Jokowi Bocorkan Masalah Penggunaan Baterai Motor Listrik
Presiden Joko Widodo (Jokowi) terus mendorong penggunaan motor listrik di Indonesia guna menekan konsumsi bahan bakar minyak berlebih. Jokowi menilai metode swap atau tukar baterai cocok bakal kebutuhan pengguna motor listrik di Indonesia.
Menurut Jokowi dengan sistem yang mirip cara pembelian gas rumahan tersebut, masyarakat tak perlu menunggu lama dalam mengisi daya baterai atau menyolok ke listrik rumah. Cara itu bisa dilakukan di mini market dan pusat perbelanjaan lain atau lahan parkir yang menyediakan konsep swap baterai.
"Saya tadi sudah melihat juga bagaimana kendaraan mengecas ke charger yang telah disiapkan memakan waktu yang tidak lama mengambil (baterai) yang baru kemudian memasukkan (baterai) yang lama," kata Jokowi melalui acara virtual di Jakarta, Selasa (22/2).
Dijelaskan Jokowi dengan sistem ini ada potensi masyarakat beralih mengendarai motor listrik karena penggunaannya sangat ringkas. Dengan begitu, mantan Wali Kota Solo itu meyakini harga motor listrik akan lebih terjangkau dibanding roda dua mesin konvensional.
"Saya kira proses manajemen seperti ini yang diinginkan oleh pemakai-pemakai kendaraan dan itu akan menarik minat semua orang untuk masuk ke pada kendaraan listrik karena lebih murah dan yang paling penting tidak menimbulkan polusi," ucap Jokowi.
Lihat Juga : |
Lebih lanjut, Jokowi mengatakan target pada 2025 diharapkan sebanyak 2 juta unit motor listrik dapat digunakan masyarakat Tanah Air.
"Dan kita targetkan nanti di 2025, 2 juta kendaraan listrik bisa digunakan oleh masyarakat kita Indonesia dan selanjutnya kita akan menuju ke pasar-pasar ekspor," kata dia.
Mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut menambahkan diharapkan penggunaan kendaraan listrik akan membantu target di mana pada 2030 emisi karbon berada pada 29 persen.
"Kemudian 2060 kita akan masuk ke emisi nol net zero carbon," ucap Jokowi.
(ryh/mik)